ilustrasi teman (unsplash.com/Eric Ward)
"Sekuat apa pun kau perjuangkan, yang pergi akan tetap pergi. Memang sudah jalannya, kok." (anonim).
"Berjuangnya sama aku, giliran sudah berhasil kamu berpaling." (anonim).
"Aku meninggalkanmu alasannya kau tak pernah memintaku untuk tetap berada di sana." (anonim).
"Mantan itu seperti benang putus: walau bisa disambung, meninggalkan bekas." (anonim).
"Mantan adalah alumnus hati, jadi jangan heran suatu saat akan reuni lagi." (anonim).
Saat sedang begitu marah, hitunglah sampai sepuluh dan tenangkan dirimu sendiri. Tanyakan pada diri apakah hal itu butuh diselesaikan dengan amarah atau hal itu akan merugikan dirimu sendiri. Lebih baik baca kata-kata sindiran lucu sampai halus di atas yang bisa mengalihkan pikiranmu sekaligus membalas tanpa pakai otot.