ilustrasi pasangan yang bertengkar (pexels.com/Timur Weber)
Sangat disayangkan, hubungan dengan seseorang yang memiliki sindrom kesatria putih justru akan menimbulkan siklus kesalahpahaman yang sulit diputus. Si kesatria akan merasa pasangannya kurang mampu, kemudian membantunya. Namun hal itu justru membuat pasangan menjauh karena dianggap tidak mampu.
Ketika pasangan menjauh, si kesatria putih akan bertanya-tanya tentang kesalahannya. Padahal selama ini ia merasa telah banyak berkorban dalam hubungan yang dijalani. Siklus ini akan berulang dan mengikis kepercayaan diri keduanya.
Berusaha sembuh dari sindrom kesatria putih memang tidak mudah. Pertama-tama, kamu harus menyadari dulu bahwa kamu memiliki masalah. Baru kemudian kamu harus mengurainya satu-persatu.
"Mengapa kamu merasa perlu membantu orang lain dengan mengorbankan diri sendiri, sepanjang waktu? Apa motivasimu? Melihat diri sendiri secara introspektif dapat membantu kamu mengungkap penyebab tindakanmu," Judith Joseph, MD, MBA, seorang psikolog dan peneliti bersertifikat, serta ketua Women in Medicine Initiative di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons mengungkapkan dalam Verywell Mind.
Cara pertama untuk mengatasi sindrom kesatria putih adalah dengan mengenal diri sendiri, kemudian mulai memprioritaskan diri sendiri dari orang lain. Belajar berkata "tidak" juga jadi kunci utama dalam menyembuhkan sindrom kesatria putih.