ilustrasi pria dan perempuan (pexels.com/Gustavo Fring)
Ini cuma urusan tempat dan waktu saja, kok. Misalnya, kamu jatuh cinta pada seniormu di kantor dan memutuskan buat mendekatinya. Ia mungkin juga tertarik padamu, tetapi tidak patut baginya menunjukkan hal tersebut di lingkungan kantor.
Dia harus tampil profesional. Apalagi mengingat juniornya bukan cuma kamu. Apabila ia menunjukkan kedekatan lebih denganmu, sikapnya dapat memicu kecemburan berat dari teman-temanmu.
Nanti dalam setiap penilaian kinerja dan pembagian tugas yang harus dilakukannya, ia disangka menganakemaskan kamu. Padahal, kinerjamu memang bagus dan kamu punya kompetensi untuk suatu tugas.
Dalam kasus begini, sebaiknya kamu mendekatinya di luar kantor. Jika kalian jadian, sembunyikan status itu dari teman-teman kerja yang lain. Bila tak sanggup lagi bersandiwara, siapkan diri untuk salah satu dari kalian dipindahtugaskan ke divisi lain seumpama atasan mengkhawatirkan profesionalitas kalian dalam bekerja.
Itulah makna-makna tersembunyi di balik sikap jual mahalnya. Namun, sebelum menilai dia hanya bersikap jual mahal, kamu harus tahu dulu bedanya dengan ia memang tidak menyukaimu.
Orang yang sungguh-sungguh tak tertarik padamu bakal bersikap jauh lebih tegas dalam menolak upayamu mendekatinya. Sementara dia yang cuma jual mahal cenderung menarik ulur perasaanmu serta memberimu 'umpan-umpan' agar tidak berhenti memperjuangkannya.