Pernah gak sih kamu ngerasa cocok banget sama seseorang, nyambung ngobrol berjam-jam, ketawa bareng, dan merasa kayak dunia cuma milik berdua? Tapi, seiring waktu, semua itu memudar. Chemistry yang awalnya menggebu tiba-tiba gak cukup buat bikin kamu tetap bertahan. Rasanya ada yang kurang, meski awalnya kamu yakin banget: "Dia orangnya." Ini hal yang sering kita alami, terutama di usia muda, saat kita masih mencari tahu apa itu cinta yang sebenarnya. Chemistry memang penting, tapi dia bukan pondasi yang cukup kuat buat menopang hubungan jangka panjang.
Kalau kita pikir ulang, hubungan bukan cuma tentang rasa berbunga-bunga atau deg-degan tiap ketemu. Hubungan adalah soal konsistensi, komunikasi, dan komitmen. Chemistry itu ibarat api unggun, panas di awal, tapi bisa padam kalau gak dijaga. Banyak pasangan gagal bukan karena gak punya chemistry, tapi karena mereka gak siap ngebangun hal-hal lain yang lebih mendasar. Berikut ini lima alasan kenapa chemistry aja gak akan cukup buat bikin hubungan bertahan lama.