Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash/Polina Zimmerman

Terkadang, mengkriritk orang lain jauh lebih mudah dilakukan dibandingkan harus mengkritik ke dalam diri sendiri. Padahal, mengkritik seseorang itu tidak boleh sembarangan lho. Karena, ketika mengkritik seseorang itu artinya, kamu sedang berurusan dengan harga dirinya.

Nah, biar lebih hati-hati ke depannya, simak yuk beberapa alasan agar tak mudah mengkritik kehidupan seseorang.

1. Kamu belum tentu mengenal seseorang secara mendalam

Unsplash/Michael Easterling

Kamu belum tentu tahu mengenai seluk-beluk kehidupan seseorang secara mendalam. Meski orang terdekat sekalipun, belum tentu kamu dapat memahami dan mengenali perasaan atau pemikirannya secara tepat.

Tidak ada yang dapat membaca pikiran seseorang. Tidak ada yang mengetahui secara pasti apa yang dipendam seseorang di dalam hatinya. Kita juga tidak tahu apa masalah mental, tekanan emosional atau beban masalah lainnya yang dirasakan seseorang. So, don't judge easily!

2. Memangnya kamu siapa?

Pexels/cottonbro

Siapa kita untuk menghakimi seseorang? Terlalu mudah mengkritik terkadang adalah bentuk ketidakpuasan pada kehidupan diri sendiri. Lebih baik fokuslah mengontrol diri sendiri. Fokus mengatur reaksi yang lebih sehat atas hal-hal buruk yang dilakukan seseorang.

Kamu belum tentu bertangung jawab atas perilaku orang lain. Kamu belum tentu punya kontrol atas pemikiran orang lain. Hal yang bisa kamu kendalikan hanyalah pikiranmu, perasaanmu dan reaksimu.

3. Kamu bisa saja membawa masalah baru dalam kehidupan seseorang

Pexels/Vera Arsic

Seperti poin yang disampaikan sebelumnya, bahwa kamu belum tentu mengenal dan memahami seseorang secara benar. Bisa saja ada asumsi salah yang telah kamu pikirkan selama ini tentang seseorang. 

Seseorang bisa saja tampak menyebalkan dan buruk di matamu, namun belum tentu kamu sendiri tampak baik di matanya. Mungkin saja ada kesalahan lama yang tak sadar pernah terjadi diantara kalian. Bisa saja seseorang memiliki masalah dan tekanan lainnya yang disembunyikan dan menyebabkannya menjadi bermasalah. 

4. Kamu harus membiasakan bertanya sebelum menilai

Unsplash/Polina Zimmerman

Berprasangka buruk itu belum tentu baik. Karena prasangka itu hanya dugaan. Dugaan itu bisa jadi benar atau salah. Nah, daripada terus mempertanyakan benar atau salah di pikiranmu saja, maka ada baiknya kamu bertanya pada orang yang bersangkutan.

Ketika seseorang telah melakukan suatu kesalahan, maka bertanyalah kepadanya. Tanyakan apa maksud dan tujuannya. Tanyakan mengapa dia melakukan hal yang demikian. Mungkin saja seseorang tidak menyadari bahwa dia telah berbuat kesalahan. Bisa saja, lho!

5. Kamu harus berusaha melihat kesalahan seseorang secara objektif

Unsplash/Manuel Meurisse

Jika suatu hal yang dilakukan seseorang sudah melewati batasan pribadimu, tentu kamu boleh mengkritiknya. Kamu juga berhak membela harga dirimu. Sebelumnya, pastikan kamu telah bertanya dan memahami alasan seseorang melakukan kesalahan tersebut.

Ketika mengkriitk kamu tetap harus objektif. Nilai satu kesalahn yang dilakukannya saja, bukan keseluruhan pribadinya. Kemudian, tetaplah menghargainya dan jika diperlukan berikan solusi atau jalan keluar dari kesalahan yang dilakukannya.

Memang tak mudah mengkritik seseorang. Apalagi, ketika kita sudah tahu sisi baik dam sisi buruk dari suatu kritikan. Jadi, lebih bijak dan hati-hati lagi ya dalam melontarkan kritikan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorMia Lubis