Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan (pixabay.com/99mimimi)
ilustrasi pasangan (pixabay.com/99mimimi)

Di antara tujuan kamu berpacaran, adalah mencari tahu apakah dia akan jadi pasangan yang cocok untuk dijadikan pendamping hidup nantinya. Dan gak jarang, masa pacaran kalian pun sampai lama karena benar-benar ingin memastikan bahwa kalian telah siap dan klop satu sama lain untuk menghabiskan sisa hidup bersama.

Sayangnya, meski sudah berpacaran lama, gak menjamin hubungan kalian akan mulus ke pelaminan. Ada beberapa alasan yang bisa jadi penghalangnya. Seperti akan dijelaskan dalam poin berikut ini. Simak baik-baik!

1. Perselingkuhan

ilustrasi wanita menangis (pexels.com/Andres Ayrton)

Jatuh cinta itu mudah. Menjaga untuk tetap setia, itu yang sulit. Saat kalian berkomitmen dalam hubungan, pasti ada berbagai permasalahan yang mesti dihadapi. Dan masalah-masalah inilah yang bisa jadi penyebab dulunya kalian begitu dekat, perlahan-lahan jadi menjauh.

Ikatan emosional yang telah berjarak, ditambah dengan faktor luar, misalnya godaan pihak ketiga yang mampu mengisi kebutuhan yang gak bisa kamu dapatkan selama pacaran, akhirnya dapat mendorong perselingkuhan.

Pernikahan yang kamu dan pasangan sudah gadang-gadang, akhirnya sirna sudah. Karena gak semua orang bisa memberikan kesempatan kedua pada dosa perselingkuhan.

2. Gak ada dukungan dari pihak keluarga

ilustrasi nenek (unsplash.com/Serena Repice Lentini)

Meski kalian berdua yang jalani hubungan, tetap saja pihak keluarga tak bisa dipisahkan. Bertahun-tahun sudah kalian mengusahakan agar mendapat restu dari orangtua. Tapi, rupanya cinta kalian tak bisa menggoyahkan keputusan mereka yang menentang hubungan kalian berdua.

Mau gak mau, meski kalian masih saling mencintai, tapi harus memilih keputusan sulit untuk berpisah. Niat ke pelaminan gagal karena terhalang restu!

3. Karier belum mapan

ilustrasi stres kerja (pexels.com/Yan Krukov)

Hal lain yang juga bisa jadi penyebab kenapa hubungan kalian gagal sampai ke jenjang serius, akibat keinginan untuk fokus pada karier. Menimbang kondisi karier yang tak ada perkembangan dari tahun ke tahun, kamu atau pasangan merasa butuh mengesampingkan persoalan cinta dulu, untuk meniti karier sampai mapan.

Karena bagaimanapun, untuk menikah itu butuh kesiapan finansial. Gak hanya bagi kalian, tapi bagi anak-anak kalian kelak. Maka dari itu, akhirnya urusan mesra-mesraan ditunda dulu. Berpikirnya, kalau kalian memang jodoh, nanti pasti akan dipertemukan kembali.

4. Hubungan terasa hambar

ilustrasi pasangan (pixabay.com/icsilviu)

Permasalahan ini akan dihadapi siapa pun, baik saat masih pacaran, atau ketika sudah berumah tangga. Bila kalian gak pandai menjaga hubungan kalian tetap menarik, akan riskan didera masalah kebosanan dalam hubungan.

Hubungan yang dulunya terasa begitu menggairahkan, kini terasa hambar. Aktivitas berdua yang dulu begitu ditunggu-tunggu, kini dijalani dengan ogah-ogahan.

Akibatnya, kalian merasa hubungan ini sudah gak layak untuk dilanjutkan. Pernikahan yang sempat jadi impian, buyar!

5. Perubahan sikap pasangan

ilustrasi pasangan (pixabay.com/StockSnap)

Gak ada yang bisa menebak masa depan. Bertahun-tahun yang lalu, ia sempat jadi sosok pasangan yang kamu idam-idamkan. Dan bersyukur banget bisa mendapat pacar yang senantiasa berikanmu perhatian, serta lembut dalam bersikap. Bahkan, kualitas kepribadiannya itu, sering jadi bahan iri teman-teman.

Namun, kini sikapnya telah berubah. Yang dulunya lembut, sekarang kasar. Yang dulunya perhatian, sekarang abai. Yang dulunya sayang, sekarang jadi sering menyakiti.

Dan alasan itulah yang membuatmu akhirnya memilih pisah, meski sudah berpacaran lama. Dia bukan lagi pasangan yang kamu kenal!

 

Mau itu pacaran atau pernikahan, tetap aja yang namanya hubungan, mesti ada upaya untuk menjaganya. Maka dari itu, jangan keburu legawa ketika kamu dan pasangan sudah berpacaran lama.

Tetap perlu menjaga hal-hal yang bikin kalian jatuh cinta, dan menghindari sikap atau tindakan yang dapat merusak hubungan. Supaya niat kalian ke pelaminan bisa terlaksana!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team