Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Intinya sih...

  • Banyak laki-laki mengumbar janji manis di awal hubungan untuk menciptakan kesan baik.
  • Janji seringkali tidak dipikirkan secara matang dan hanya bertujuan membuat pasangan merasa spesial.
  • Beberapa laki-laki merasa harga dirinya tergantung pada bagaimana mereka dipandang oleh pasangan, sehingga kerap berjanji demi terlihat lebih kompeten atau berkualitas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap orang pasti pernah mendengar janji manis, terutama dalam hubungan asmara. Namun, tidak semua janji yang diucapkan bisa benar-benar ditepati. Banyak laki-laki yang kerap mengumbar janji, tetapi pada akhirnya tidak mampu membuktikannya. Hal ini bisa membuat pasangannya kecewa dan kehilangan kepercayaan.

Kenapa banyak laki-laki suka umbar janji? Ada berbagai alasan yang mendasarinya. Bisa karena niat baik, ingin menyenangkan pasangan, atau sekadar mencari keuntungan pribadi. Penting bagi kita untuk lebih bijak dalam menilai janji-janji yang diberikan agar tidak mudah tertipu. Berikut adalah lima alasan kenapa laki-laki sering mengumbar janji tanpa kepastian.

1. Ingin terlihat lebih baik di mata pasangan

ilustrasi seseorang terlihat dapat didepan pasangan (pexels.com/Vija Rindo Pratama)

Tidak bisa dimungkiri, banyak laki-laki ingin memberikan kesan baik di awal hubungan. Mereka berusaha menunjukkan diri sebagai sosok yang bisa diandalkan. Salah satu caranya adalah dengan mengumbar janji-janji manis.

Sayangnya, tidak semua janji tersebut benar-benar dipikirkan secara matang. Terkadang, mereka hanya ingin membuat pasangannya merasa spesial tanpa mempertimbangkan realisasi janji itu sendiri.

2. Menggunakan janji sebagai bentuk rayuan

ilustrasi seseorang berjanji (pexels.com/Yan Krukau)

Janji sering kali dijadikan senjata untuk meluluhkan hati seseorang. Laki-laki yang sedang mendekati perempuan cenderung mengatakan apa yang ingin didengar oleh pasangannya. Mereka mungkin berjanji akan selalu ada, setia, atau bahkan memberikan hal-hal besar di masa depan.

Namun, begitu perasaan sudah didapatkan, janji tersebut bisa saja terlupakan begitu saja. Bahkan mereka bisa melupakan begitu saja dan seperti tidak terjadi apa-apa. Hati-hati yak girl minta kepastian dan bukti untuk kamu mempercayainya.

3. Tidak mau terlihat lemah atau tidak mampu

ilustrasi pasangan saling berjanji (pexels.com/Darya Sannikova)

Sebagian laki-laki merasa harga diri mereka tergantung pada bagaimana mereka dipandang oleh pasangan. Mereka mungkin berjanji demi terlihat lebih kompeten atau berkualitas.

Padahal, terkadang mereka sendiri ragu bisa memenuhi janji tersebut. Alhasil, mereka akhirnya mencari alasan atau menghindari pembicaraan saat janji itu mulai dipertanyakan.

4. Terbiasa dengan kata-kata tanpa tindakan

ilustrasi seseorang merayu (pexels.com/Katerina Holmes)

Beberapa orang memang memiliki kebiasaan berbicara lebih dulu sebelum berpikir panjang. Mereka mungkin tidak berniat untuk membohongi, tetapi mereka tidak terbiasa mempertanggungjawabkan kata-katanya.

Janji yang terdengar indah saat diucapkan bisa saja tidak memiliki makna yang kuat bagi mereka. Akibatnya, pasangan mereka jadi kecewa karena merasa diabaikan.

5. Tidak menganggap janji sebagai hal serius

ilustrasi pasangan saling berjanji (pexels.com/Tim Samuel)

Ada juga laki-laki yang memang tidak menganggap janji sebagai sesuatu yang serius. Mereka mungkin berpikir bahwa janji adalah bagian dari percakapan biasa, bukan sesuatu yang harus ditepati dengan sungguh-sungguh.

Bagi mereka, janji hanya digunakan untuk membuat pasangan senang sesaat, tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang dari ucapan tersebut.

Meskipun tidak semua laki-laki suka mengumbar janji tanpa kepastian, tetap penting bagi kita untuk lebih kritis dan tidak mudah percaya. Lebih baik menilai seseorang dari tindakan nyata mereka daripada sekadar kata-kata manis. Jangan sampai terlena dengan janji yang indah, tetapi akhirnya hanya menjadi kekecewaan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team