5 Alasan Kriteria Pasangan Ideal Justru Menyulitkanmu, Jangan Halu!  

Sadar atau tidak, seringkali kita menulis kriteria pasangan ideal dengan beberapa kriteria fisik yang detail. Hidung mancung, kulit putih, berbadan tinggi, perut six pack, dan masih banyak kriteria fisik pasangan yang malah membuatmu makin pusing. Emang betul penampilan juga perlu diperhatikan, tapi jangan over. Lagipula, gak ada artinya mempunyai pasangan yang enak dilihat tapi bikin sakit hati.

Coba lihat diri kita sendiri sebelum mematok pasangan ideal dengan standar tinggi. Bukan bermaksud membuat mental ciut. Namun jika mengharapkan pasangan yang sempurna sedangkan kita sendiri tidak berusaha menjadi manusia yang lebih baik, itu namanya tidak realistik. So, sebelum mencari pasangan ideal sesuai kriteria yang diinginkan, yuk tingkatkan kualitas diri kita lebih dulu.

Pasangan ideal identik dengan kesempurnaan yang tanpa cela. Tapi apakah kamu benar-benar mengharapkan ini? Kita saja sebagai manusia pasti ada kekurangan dan begitu juga pasanganmu saat ini. Jadi terimalah kekurangan kita serta pasangan, berkembanglah bersama, dan saling mengisi kekurangan satu sama lain.  

Kalaupun sekarang masih single, jangan tutup kemungkinan untuk dekat dengan orang lain yang ingin mengenal kita lebih lanjut meski dia tidak sesuai kriteria dengan pasangan ideal yang didambakan. Siapa tahu, justru dialah pasangan yang nantinya akan membahagiakanmu. 

Gak jarang kita membuat kriteria pasangan yang ideal karena menganggap dia bisa menjadi jawaban atas masalah yang ada. Ingin mempunyai pasangan yang kaya karena bisa jadi saat ini kita belum cukup dari segi finansial. Mendambakan pasangan yang tinggi karena bisa jadi tinggi badan adalah masalah bagi kita. Apa pun masalah atau keinginan kita, sebenarnya kedua hal tersebut akan selalu menghantui sampai akhir hayat kita.

Jadi daripada sibuk mencari pasangan ideal yang akan memberi solusi atas permasalahan yang ada, mulai sekarang luruskan mindset, terimalah diri kita, dan selesaikan masalah kita sendiri satu per satu tanpa bergantung pada orang lain.

Tentu ada rasa bangga ketika kita dipuji oleh orang lain dan ini hal yang wajar. Namun mungkinkah kita mencari pendamping ideal hanya karena ini? Kalau iya, kamu akan lelah untuk selalu berusaha menyenangkan orang lain. Dari pada mengejar pasangan ideal demi mengesankan orang lain, cintailah diri sendiri terlebih dulu dan cari kebahagiaan kita sendiri. Bener 'kan? 

Jadi stop halu dengan menghabiskan waktu untuk mencari pasangan ideal. Kini saatnya menikmati hidup dan mencintai diri sendiri. Lakukanlah juga hal-hal yang membahagiakan kita. Siapa tahu, di saat itu pula Tuhan mendekatkan pasangan yang tepat untuk kita.