Ilustrasi pasangan jatuh cinta (pexels.com/Mikhail Nilov)
Saat merasa sedih, stres, atau cemas, kita mulai melihat perubahan pada kulit, seperti lebih banyak jerawat, kulit menjadi lebih berminyak atau lebih kering. Ketika kamu merasa bahagia, dalam konteks jatuh cinta, kulit akan tampak (dan menjadi) lebih sehat berkat hormon.
Ketika jatuh cinta, otak dan tubuh dipenuhi oleh hormon "baik" seperti oksitosin atau "hormon cinta", dopamin, dan serotonin yang bertanggung jawab atas kondisi pikiran yang tenang, rileks, dan bebas stres. Dengan meningkatnya aliran darah ke kulit, hubungan yang bahagia memberikan nutrisi dan oksigen ke sel-sel kulit, sehingga membuat kita tampak lebih muda secara fisik.
“Oksitosin adalah hormon cinta; sering disebut sebagai ‘hormon keterikatan'," ujar Dr. Jennifer Linder, dermatolog PCA Skin, dikutip Byrdie.
Menurut Dr. Linder, fenomena "glow" yang sering dikaitkan dengan jatuh cinta ternyata memang ada benarnya. Perasaan berbunga-bunga dan bahagia yang muncul saat jatuh cinta mencerminkan proses fisiologis yang dapat memberikan manfaat bagi kulit, lebih dari sekadar masker wajah. Hormon oksitosinlah yang berperan dalam hal ini.