Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perselingkuhan (pexels.com/@cottonbro)

Terlibat dalam urusan perselingkuhan memang memiliki buntut panjang, apalagi dalam konteks pernikahan. Ada banyak konsekuensi yang harus siap dihadapi, dari mulai kehancuran hubungan keluarga hingga karier ke depannya.

Meski demikian, namun perselingkuhan bukan hanya menjadi hal sepele yang dapat dimaafkan dan kemudian tidak diulangi lagi. Justru perselingkuhan biasa dikenal sebagai kebiasaan yang sulit dihilangkan. Beberapa hal berikut ini bisa menjadi alasan mengapa perselingkuhan sering dikaitkan dengan kebiasaan yang sulit hilang.

1. Selingkuh dianggap hal yang penuh tantangan

ilustrasi tanda perselingkuhan (pexels.com/@cottonbro)

Bagi sebagian orang yang berselingkuh, justru perselingkuhan dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan dan penuh tantangan. Hal semacam ini kemudian menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan.

Padahal jika berselingkuh, maka konsekuensi yang diperoleh juga serius. Namun, kadang kala tantangan dalam berselingkuh justru membuat hubungan tersebut terasa lebih menyenangkan, sehingga membuatnya tetap mengulangi kesalahan tersebut.

2. Merasa superior sebab dapat memiliki banyak pasangan

ilustrasi seorang pria (pexels.com/@Andrea-Piacquadio)

Ada pasangan yang memiliki sikap narsis dan haus akan pujian dari pasangannya. Jika terus dibiarkan, maka hal ini akan menimbulkan sikap superioritas atas pasangannya sendiri.

Bahkan tak jarang, kebiasaan berselingkuh juga didasari untuk menunjukan superioritas yang dimiliki. Dengan demikian, maka orang tersebut dapat menentukan posisinya di hadapan pasangan sendiri.

3. Sulit berpuas diri dan bersyukur

ilustrasi merasa pusing (pexels.com/@Andrea-Piacquadio)

Tidak dapat dimungkiri bahwa orang yang gemar berselingkuh merupakan tipikal yang sulit berpuas diri dan tidak memahami caranya bersyukur. Jika mampu bersyukur, maka perselingkuhan tidak akan pernah terjadi.

Jika sudah sulit berpuas diri, apalagi sulit bersyukur, maka perselingkuhan akan terus terulang. Hal ini karena mencari pasangan yang sempurna tidak akan ada habisnya.

4. Sulit untuk mengontrol diri pada lawan jenis

ilustrasi pasangan intim (pexels.com/@Анна-Хазова)

Pada beberapa kasus perselingkuhan, penyebabnya justru didasari oleh urusan seksual. Hal ini bisa menjadi sesuatu yang serius dan sulit dikontrol sebab berasal dari sendiri.

Orang yang tak mampu mengontrol diri justru hanya akan membuatnya tampak serakah. Hubungan yang hanya berlandaskan nafsu semata tidak akan mampu mendatangkan kebahagiaan.

5. Merasa mudah dimaafkan oleh pasangan

ilustrasi komitmen pasangan (pexels.com/@Rafael-Neres)

Banyak orang yang mengulangi perselingkuhannya karena merasa mudah memaafkan. Hal ini sering terjadi apabila memiliki pasangan yang mudah luluh dan berharap dapat berubah jika telah dimaafkan.

Padahal tindakan tersebut hanya akan membuat pasangan dengan mudahnya menyepelekan ucapan maaf. Tindakan perselingkuhan pun jadi mudah terulang kembali.

 

Kamu tentu perlu memiliki banyak pertimbangan penting jika ingin memaafkan pasangan yang berselingkuh. Kesalahan fatal tersebut justru bisa membuatmu berulang kali merasa sakit hati. Jangan gegabah, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team