Begitu menikah, sepasang suami istri biasanya langsung dihujani dengan sejumlah pertanyaan seputar momongan. Kapan punya anak? Rencananya ingin memiliki berapa anak? Sudah ada tanda-tanda kehamilan atau belum?
Pertanyaan-pertanyaan seperti di atas ternyata dapat membuat banyak pasutri merasa kurang nyaman bahkan tertekan secara psikis. Kalau mereka menjawab sengaja menunda punya momongan, bisa muncul pertanyaan-pertanyaan yang lebih tajam bahkan komentar yang menakut-nakuti. Seperti mereka seharusnya tidak menundanya atau nanti malah susah memiliki anak.
Sikap terlalu cawe-cawe tentang rumah tangga orang gak boleh kamu lakukan. Meski kamu sendiri memilih menyegerakan punya momongan, tidak ada keharusan untuk orang lain melakukannya juga. Lebih baik kamu memahami lima alasan berikut ini yang kerap membuat pasangan suami istri menunda memiliki momongan.