Kebahagiaan merupakan salah satu tujuan utama pasangan menikah. Sayangnya, kehidupan pernikahan bukanlah kisah dongeng yang segalanya berjalan dengan mulus. Ibarat sebuah kapal, bahtera rumah tangga akan menghadapi berbagai ombak yang datang silih berganti. Tak hanya itu, desiran rasa dapat terkikis seiring berjalannya waktu pernikahan. Lebih parahnya lagi, ketika kita merasa pasangan tak lagi mencintai kita. Atau sebaliknya, pasangan merasa bahwa cinta kita padanya sudah memudar padahal kita sudah mengusahakan yang terbaik untuk dapat membahagiakannya.
Menurut Dr. Gary Chapman, dalam bukunya yang berjudul The Five Love Languages: The Secret to Love that Lasts dan The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate, hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan bahasa kasih utama antara kedua belah pihak yang tak disadari.
Dalam buku-bukunya tersebut, Dr. Gary Chapman menuliskan bahwa setiap orang memiliki bahasa kasih yang dominan dalam dirinya. Ketika pasangan saling mengetahui bahasa kasih utama dalam dirinya dan dalam diri pasangannya, mereka dapat mengkomunikasikan cintanya pada pasangan secara lebih tepat, sehingga mereka merasa lebih berharga dan bahagia. Tak heran jika kualitas pernikahan pun akan meningkat.
Lalu apa saja kelima bahasa kasih menurut Dr. Gary Chapman? Dan bagaimana cara melakukannya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!