5 Bukti Nyata Perasaanmu Gak Rela Melihat Teman Dekatmu Tersakiti 

Perasaanmu membuktikan bahwa kamu gak rela melihat teman dekatmu tersakiti salah satunya dengan memberi support kepada dirinya. Pilu dalam hatinya mengindikasikan bahwa sedang adanya problem yang belum terselesaikan secara clear. 

Support-mu di sini sangatlah berperan penting di kala temanmu membutuhkan seseorang untuk berbagi cerita perihal apa yang dirasakannya dalam dada dan alasan yang membuat dirinya tak segera bangkit dari kesedihan.

Kamu perlu mengetahui penyebab dari biang keladi permasalahan yang menimpa temanmu, sebab keberadaan dirimu di sisinya membantu permasalahan segera teratasi. Dukunganmu memberi solusi pencerahan baginya untuk mencoba bangun dari pilu yang menyelimutinya. 

Kamu terbiasa bersama dengan teman dekatmu melalui hari-hari yang kian akrab, terutama menjalani berbagai aktivitas, seperti, berangkat kuliah bareng, pergi ke mana-mana selalu berdua, atau masuk kerja bareng. Rasa kepedulianmu kepada teman dekatmu terus mengalir dari perasaanmu tanpa sisa. 

Sedetik waktu pun tetap bernilai bagimu untuk merakit kebersamaan hingga terciptanya rasa kepedulian. Bentuk kepedulianmu dengan teman dekatmu ada berbagai hal, mulai dari memberi nasihat berupa masalah yang sifatnya sepele sampai memberi saran terbaik di setiap saat kamu dekat dengan dia.

Bagaimana, rasa kepeduliannya kepadamu jadi bukti nyata, kalau kamu sebenarnya memang gak rela melihat teman kesayanganmu tersakiti, kan? 

Bahagia gak harus dengan pacar. Kamu memiliki teman dekat yang sejak pertama kali kenal sampai saat ini masih akrab dan masih menjalankan komunikasi intens dengan dirinya sebagai salah satu di antara bukti nyata bahwa perasaanmu memang gak rela melihat teman dekatmu tersakiti begitu saja.

Lantas kenapa demikian bisa terjadi? Perasaanmu yang mencoba membuat dirinya bahagia dengan caramu sendiri patut di acungi dua jempol, sebab bahagia yang kamu ciptakan dengan dirinya memiliki kesan mendalam berupa tawa bahagia yang tak akan bisa terukur dengan materi semata. 

Sebab lain yang membuktikannya yaitu dengan kamu memanfaatkan waktu untuk melepas kebahagiaan bersama teman dekat, dikarenakan waktu tak mungkin bisa diputarbalikkan kembali seperti sedia kala. Jadi, sudah paham, kan mengenai perasaan bahagia bersama teman dekatmu? Sayang sekali, lho jika kamu sia-sia kan waktumu berteman dekat dengannya tapi tanpa merasakan kebahagiaan sedikit pun dari caramu berteman. 

Teman dekatmu sedang mengalami putus cinta dengan kekasihnya, kamu secara spontan ikut serta merasakannya betapa campur aduk rasa yang entah sudah tak tertahankan antara kecewa, marah, sedih yang bergejolak. 

Simpati dalam dirimu berada di urutan terdepan melihat teman dekatmu terluka karena cinta. Hatimu gak rela rasanya dan ingin menenangkan luka batinnya dengan segera. Tak henti-hentinya rasa simpatimu terus kamu posisikan pada urutan terdepan. Bagimu teman dekat adalah segalanya untukmu di saat senang maupun sedih selalu ada di dekatmu.

Teman dekat bukan hanya sekadar dekat saja, dalam artian kamu memang dekat dari hatinya maupun di kesehariannya.

Mau tahu, kan bukti nyata yang terakhir ini? Buktinya kamu tak pernah menyinggung perasaan teman dekatmu sendiri, justru kamu memberi protect perasaannya dengan membuat dirinya merasa nyaman, bahagia, dan tertawa lepas bersama dirimu. 

Kamu gak akan membiarkan teman kesayanganmu menjatuhkan air matanya, bahkan ketika kamu memiliki kesalahan tanpa sadar yang membuat dirinya sedih, dirimu segera meminta maaf padanya. Bukan merasa gak enak hati, tapi menjaga perasaan lebih berharga ketimbang melontarkan kata-kata yang menyakitkan perasaan teman.

Seorang teman sejati bukan mereka yang memandang kekurangan dan kelebihan seseorang. Melainkan berteman untuk menjalin kedamaian, kebersamaan, dan kebahagiaan tanpa ada dari salah satu yang tersakiti.