Tak ada satu pun manusia yang sempurna. Dan hubungan pernikahan yang sehat, seharusnya mampu menerima kekurangan di masing-masing individu.
Kalaupun ada kekurangan pasangan yang sebenarnya bisa diperbaiki karena bisa merugikan dirinya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya, cara penyampaiannya pun harus tepat. Tak main hakim sendiri, seolah-olah hanya kamu yang kurang, dan dia sempurna.
Dan jika itu yang terjadi pada pasanganmu, selalu mempermasalahkan kekuranganmu, pertanda dia egois. Mampu dengan mudahnya menunjuk kekurangan orang lain, tanpa berkaca, bahwa bisa jadi kekurangannya malah lebih banyak.
Apabila tanda-tanda di atas ada pada pasanganmu, sebaiknya dibicarakan baik-baik. Karena hanya mendiamkannya saja, bisa membuatmu jadi terjebak pada hubungan pernikahan yang toksik.
Pernikahan jadi ajang unjuk diri siapa yang mendominasi, dan siapa yang dikorbankan. Apakah itu pernikahan yang selama ini kamu idamkan? Tentu tidak, bukan?