Age Verification
This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.
5 Dampak Sexless Marriage Dilihat dari Keharmonisan Pasutri, Fatal?

Akhir-akhir ini pembahasan tentang sexless marriage sering dibahas. Fenomena yang sebenarnya sudah terjadi lama, namun baru diungkap ke publik belakangan ini. Tentunya penyebab dan juga hal seputar sexless marriage ini sudah bisa kamu temukan di mana pun. Namun, dampaknya terhadap hubungan inilah yang menjadi benang merahnya.
Apakah sexless marriage selalu berakhir tidak bahagia? Bagaimana kalau ini sampai terjadi dalam rumah tangga? Semuanya akan dibahas dari sisi keharmonisan pasutri dalam membina rumah tangga. Harapannya, supaya kamu bisa mempersiapkan atau bahkan mencegah terjadinya sexless marriage ini.
1. Ada komunikasi yang terputus dan tidak bisa disampaikan
Kehidupan rumah tangga memang bukan melulu tentang seks. Apalagi jika sudah ada buah hati di tengah keluarga. Namun, seks itu merupakan sebuah bentuk dari penyampaian komunikasi berupa rasa kasih sayang dan juga rekreasi intim pasangan suami istri. Sehingga dengan terjadinya sexless marriage, ada komunikasi yang terputus.
Mungkin ini tidak disadari, namun pasangan juga manusia yang butuh kehidupan seks ini. Ketika pasutri sudah jarang berhubungan seks, maka sebenarnya komunikasi antara pasangan juga ikut terputus karena satu sama lain tidak lagi peduli tentang hasrat seks. Bisa jadi, pasangan sebenarnya menginginkan seks namun tak tersalurkan.
2. Bisa beralih ke media lain untuk menyalurkan hasrat seksual
Media yang biasa dipilih adalah majalah, video, atau media online yang menampilkan pornografi. Awalnya dianggap wajar dan jalan terbaik dan tersehat ketimbang melakukan hubungan dengan orang lain tanpa sepengetahuan pasangan. Namun, jika kelamaan menggunakan media lain untuk menyalurkan hasrat, ini akan membawa dampak juga.
Bisa jadi hasrat seksual dirimu malah bukan ke pasangan lagi, namun ke media tersebut. Melakukan hubungan seks dengan diri sendiri memang lebih ringkas, karena dirimu tidak perlu memuaskan orang lain. Cukup dengan diri sendiri dan tidak perlu show off kemampuan dalam bercinta. Namun, ini malah akan menghilangkan hasrat kepada pasangan sendiri.
3. Memendam bom waktu apalagi tidak pernah dibicarakan dengan serius mengenai masalah seks ini
Sexless marriage bisa terjadi tanpa disadari atau bahkan dengan kesepakatan tertentu. Masalahnya, banyak kasus terjadi begitu saja seiring dengan bertambahnya usia pernikahan. Jika tidak disadari dan tidak pernah dibicarakan inilah sebenarnya dirimu dan pasangan sedang menimbulkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.
Sama seperti ketika memendam perasaan dan tidak terbuka bersama pasangan. Ketika ada masalah di antara pasutri, masalah seks ini bisa saja muncul dan membuat masalah lain yang lebih besar. Sehingga jika memang seks tidak dianggap penting, lebih baik dibicarakan dan disepakati bersama pasangan, bukan dibiarkan begitu saja.
4. Abai akan penampilan
Sexless marriage nyatanya juga membuat orang bisa mengabaikan penampilannya sendiri. Karena sudah tidak terjadi seks dalam rumah tangga, sehingga orang akan malas menjaga penampilan. Dulu di awal pernikahan atau membina hubungan, penampilan dijaga sebaik mungkin supaya pasangan bergairah.
Namun, seiring berjalannya waktu intensitas hubungan seks semakin jarang dan membuat dirimu berpikir, untuk apa menjaga penampilan lagi. Padahal, ini adalah hal yang keliru. Penampilan itu merupakan hak individu terlepas dari sudah menikah atau belum. Tidak merawat penampilan juga justru akan mengurangi hasrat pasangan sehingga seks akan benar-benar hilang dalam rumah tangga.
5. Hubungan akan diam di tempat dan berjalan seperti biasa
Tidak semua dampak sexless marriage ini berakibat rusaknya hubungan pasutri. Jika masalah seks ini dikomunikasikan dengan baik dengan pasangan, dan terjadi kesepakatan di antara keduanya, maka hubungan akan berjalan seperti biasa saja. Karena kunci keberhasilan dalam hubungan adalah komunikasi.
Memang tidak semua orang memiliki hasrat seksual yang besar. Ada beberapa orang atau bahkan pasangan yang memang lebih mementingkan kualitas hubungan dari komunikasi atau hal lain selain seks. Jadi, semua tergantung kepada masing-masing pasangan dan masalah komunikasi saja.
Sexless marriage memang menjadi momok yang menakutkan bagi mereka yang hendak menikah atau sudah menikah. Bagaimana juga setiap manusia punya kebutuhan seks. Sehingga ketika dalam pernikahan sudah tidak ada seks juga akan menimbulkan masalah. Namun, selama komunikasi berjalan dengan baik, semua pasti bisa dicari solusinya.