ilustrasi teman kerja (pexels.com/Yan Krukov)
Sehebat apa pun konflik kita dengan seseorang di masa lalu, apabila sekarang kita berjumpa lagi dengannya, boleh jadi sikap kedua belah pihak telah berubah 180 derajat. Kamu dan seseorang yang dulu menjadi lawanmu misalnya, bisa saling menyapa dan bicara layaknya teman saat tanpa sengaja bertemu di sebuah pesta.
Hal ini tak mustahil mengingat waktu sudah menggerus banyak ingatan tentang rasa sakit kala kalian saling menjatuhkan sebagai lawan. Pun sekarang kalian telah berada di situasi yang berbeda. Apa-apa yang dahulu dianggap sebagi masalah besar, sekarang gak ada artinya lagi.
Tidak ada orang yang tahu kapan pertemanannya dengan seseorang dapat berubah menjadi permusuhan. Kita hanya bisa berusaha mencegahnya dengan menjaga komunikasi, mengurangi ego, sering berintrospeksi, dan mau meminta maaf terlebih dahulu.
Sebaliknya, kita pun tak perlu terlalu benci pada seseorang yang hari ini terasa sebagai lawan sebab boleh jadi kelak dia justru menjadi sahabat kita. Air bisa menguap maupun membeku, kayu pun dapat berubah menjadi abu. Tidak ada yang tak mungkin dalam hubungan kita dengan orang lain.