Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hubungan toksik (pexels.com/RODNAE Productions)

Ketika berkomitmen dalam sebuah hubungan, kita sering membayangkan akan menemukan kebahagiaan, dukungan, dan cinta yang abadi. Namun, gak jarang hubungan itu sendiri malah menjadi sumber stres, kecemasan, bahkan rasa sakit. Bagi sebagian orang, mengalami hubungan toksik adalah kenyataan yang menyakitkan dan sulit untuk diatasi.

Gak sedikit orang merasa kesulitan untuk keluar dari hubungan ini. Apesnya, meski memahami sakitnya hubungan toksik, ada saja individu mengalami hal sama dalam hubungan baru mereka. Lantas, apa yang menyebabkan seseorang mengalami hubungan yang gak sehat ini berulang kali?

Dalam artikel ini, kita akan membaca lebih dalam tentang berbagai jebakan mental yang membuat seseorang mudah berada dalam hubungan toksik berkali-kali. Semoga dengan memahami mereka, kita bisa menghindari jebakan mental ini dan bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia. Langsung disimak, ya!

1. Rendah diri

ilustrasi pasangan yang berkonsultasi dengan profesional (pexels.com/Antoni Shkraba)

Harga diri rendah dapat menjadi jebakan mental yang membuat seseorang terjebak dalam hubungan toksik berulang kali. Ketika merasa rendah diri, kita cenderung merasa gak berharga atau gak layak memperoleh hubungan yang sehat. Hal ini bisa membuat kita cenderung menarik diri ke dalam hubungan yang merugikan, karena kita mungkin merasa bahwa hubungan toksik ini adalah pilihan terbaik.

Untuk keluar dari jebakan harga diri rendah dalam hubungan toksik, penting untuk memperkuat harga diri dan memahami nilai diri sendiri. Ini bisa melibatkan seorang profesional untuk memahami akar penyebab harga diri rendah dan membangun rasa percaya diri yang lebih kuat. Dengan meningkatkan harga diri, seseorang bisa lebih percaya diri dan berani menentukan hubungan apa yang terbaik versi kita.

2. Takut akan kesendirian

Editorial Team

Tonton lebih seru di