Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita cantik (freepik.com/lookstudio)

Intinya sih...

  • Menentukan standar pasangan sebagai bentuk self-respect dan kompromi dalam hubungan.
  • Fokus pada penampilan fisik bisa menghalangi koneksi emosional yang kuat dan karakter yang sesuai.
  • Standar pasangan harus realistis, mempertimbangkan nilai hidup, visi masa depan, dan tekanan sosial.

Menentukan standar pasangan bukanlah hal yang salah. Justru, punya kriteria bisa jadi bentuk self-respect, tanda bahwa seseorang tahu apa yang diinginkan dan gak mau asal dalam menjalin hubungan. Tapi sayangnya, banyak yang tanpa sadar menetapkan standar yang justru menjauhkan diri dari kebahagiaan itu sendiri. Standar yang kelewat tinggi atau gak realistis malah bisa bikin peluang cinta datang jadi makin sempit.

Dalam mencari pasangan, perlu keseimbangan antara idealisme dan realita. Kadang, ekspektasi yang terlalu dipoles bikin lupa bahwa hubungan itu soal kompromi, bukan katalog pesanan. Jangan sampai standar yang dibuat justru jadi jerat yang bikin stuck sendiri, merasa sepi, dan menyalahkan nasib. Yuk, coba lihat lima kesalahan umum yang sering dilakukan saat menetapkan standar pasangan, siapa tahu, selama ini tanpa sadar juga pernah terjebak dalam salah satunya.

Editorial Team

Tonton lebih seru di