Punya sosok idola atau yang dikagumi, kan? Tentu ada alasan kenapa kamu mengagumi orang tersebut. Bisa jadi karena dia adalah sosok yang tangguh, berbakat, atau punya paras menarik yang membuatmu gak berhenti mengaguminya.
Di balik rasa kagum tersebut, ternyata ada beberapa pelajaran berharga yang bisa kamu petik. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Kamu dan sosok idola mungkin punya minat yang berbeda. Namun, dengan menjadikannya idola, maka sesuatu yang dia minati secara gak langsung akan menjadi minatmu juga. Membuatmu mau belajar tentang hal-hal baru yang gak pernah terpikirkan olehmu.
Dengan mempelajari hal-hal baru, maka pola pikirmu pun akan semakin terbuka terhadap banyak hal. Yang sejatinya bisa kamu kembangkan untuk menggali potensi dalam dirimu sendiri.
Jika kamu mengagumi orang lain karena kesamaan bakat, misalnya, hal ini akan membuat kamu semakin tahu apa yang sebenarnya diinginkan. Kamu pun tahu dari mana harus memulai karena sosok idola pasti akan memberikan sedikit gambaran tentang hal tersebut.
Dengan kerja keras, disiplin, dan tekun, maka apa yang kamu inginkan pun bisa tercapai. Tentunya dengan hasil yang sesuai ekspektasimu. Maka, bersyukurlah kalau kamu punya sosok idola yang memotivasimu untuk melakukan sesuatu.
Sosok idolamu, bahkan yang diidolakan oleh orang lain bisa ada di posisi sekarang tentu bukan tanpa proses. Perjalanan yang mereka lalui cukup panjang. Bahkan kerap kali jatuh bangun sebelum akhirnya bisa seperti sekarang.
Proses mereka inilah yang sejatinya akan menyadarkanmu kalau gak ada sesuatu yang instan. Semua butuh proses, jadi nikmati. Kalau kamu berhasil, kamu pasti bangga karena perjuangan yang dilakukan selama ini gak sia-sia.
Munculnya rasa kagum gak melulu karena sosok idolamu cakep atau berprestasi, tapi bisa jadi karena mereka respectful kepada orang lain. Sikap respect inilah yang sebenarnya harus ditiru, sehingga hubunganmu dengan orang-orang di sekelilingmu tetap harmonis.
Jangan pernah membeda-bedakan orang lain cuma karena fisik, knowledge, atau latar belakang keluarga. Sebab, pada dasarnya semua manusia itu sama di mata Tuhan.
Sekalipun kamu mengagumi seseorang, bahkan melakukan kiat-kiat sukses yang dia lakukan, bukan berarti kehidupanmu bisa sama persis dengannya. Pasti berbeda karena kapan kamu dan dia memulainya saja berbeda, begitu pula dengan effort yang dikeluarkan.
Dari sini kamu akan belajar kalau setiap orang memang sudah punya jatahnya masing-masing. Jadi, gak perlu membandingkan apalagi iri-irian cuma karena kamu gak bisa berada di posisi mereka.
Jadikanlah kekaguman sebagai satu cara yang membawamu ke arah-arah positif. Tiru baiknya, buang jeleknya, sehingga kamu bisa menjadi sosok yang lebih baik ke depannya.