Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan jatuh cinta (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Biasanya orang yang jatuh cinta akan mengalami fase kasmaran di mana hari-hari yang dijalani begitu indah, bahkan dunia terasa milik berdua.

Perasaan menggebu-gebu saat jatuh cinta biasanya terjadi di fase awal. Kemudian setelah mengarungi cinta lebih dalam, kita akan dihadapkan dengan kenyataan bahwa jatuh cinta tak melulu tentang kesenangan.

Ada beragam dinamika perasaan di dalamnya, sebut saja bahagia, sedih, kecewa, marah, dan masih banyak lagi sehingga kita perlu memahami jatuh cinta dengan kepala dingin. Hal itu guna menyikapinya dengan kebijaksanaan.

1. Perasaan menggebu-gebu saat jatuh cinta sejatinya tidak terjadi sepanjang momen dalam hidup

ilustrasi pasangan kurang harmonis (pexels.com/SHVETS production)

Fase jatuh cinta cenderung menjadi momen yang paling indah. Sebab hal itu menjadi titik awal sebelum kita benar-benar mengenal cinta lebih dalam. Maka, jangan pernah berpikir bahwa jalinan cinta di fase berikutnya tetap mengalami perasaan serupa. Pasalnya, keindahan itu hanya terjadi di awal.

Semakin kita menyelami cinta lebih dalam, kita akan diperlihatkan dengan sisi selain kebahagiaan bahwa keindahan itu tak terjadi sepanjang momen dalam hidup kita. Menyadari realita tersebut akan membuat kita lebih bijak dalam menyikapi gejolak cinta yang cenderung terasa intens.

2. Cinta tak hanya persoalan bahagia, melainkan melibatkan beragam perasaan di dalamnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di