pexels.com/Nicole Michalou
Dalam banyak hal, mertua terlalu sering menilai menantunya, misalnya dalam urusan mengasuh anak, memasak, membersihkan rumah, mencari uang, dan merawat anaknya. Seorang mertua dapat mengeluarkan begitu banyak penilaian sehingga menantu akan malas mendengarnya. Dan, alih-alih menuruti saran mertua, menantu justru bisa berbuat yang sebaliknya jauh dari saran mertua.
Tak jarang mertua menghubungkan pengalaman bertahun-tahun mereka sebagai pasangan dan orangtua untuk menghakimi menantu. Ini dapat disebabkan karena banyak dari mereka yang tidak sadar bahwa kesenjangan generasi yang sangat besar inilah yang membuat segalanya tampak berbeda dan aneh bagi mertua.
Sejatinya, tidak ada orangtua yang menginginkan hal buruk pada pernikahan anaknya. Oleh karena itu, berdiskusi dengan mertua tentang masalah seperti itu mungkin bisa sangat membantu. Jadi, alih-alih saling menyimpan rasa benci, jauh lebih baik jika keduanya mau saling bersikap terbuka dan menerima saran satu sama lain.