Ilustrasi lansia sendirian (pexels.com/teona-swift)
Saat sebagian anak mampu bertahan tinggal bersama orang tua yang selalu melarangnya ini dan itu, sebagian lagi akan menunjukkan perlawanan mereka. Mana yang lebih baik dari keduanya?
Tidak ada. Masing-masing memiliki konsekuensi. Terus tunduk pada larangan orang tua yang makin banyak dari ke waktu bahkan kerap tak masuk akal, dapat membuat hidup anak tak berjalan senormal teman-temannya.
Dia tidak memiliki kebebasan sampai dewasa. Akan tetapi, keberaniannya melawan larangan orang tua juga pasti membuat hubungan mereka memburuk. Selain kerap cekcok, biasanya anak yang memberontak akan menjauhi orang tua.
Dengan mempertimbangkan risiko-risiko di atas, apa yang sebaiknya orang tua lakukan? Apakah orang tua perlu membebaskan anak melakukan apa pun yang diinginkannya?
Tentu saja tidak. Anak tetap butuh arahan dari orang tua untuk mengarahkan perilakunya. Hanya saja, larangan itu harus memiliki dasar yang kuat seperti bila tetap dilakukan akan merugikan anak sendiri maupun orang lain. Prinsip yang harus ditekankan adalah pengarahan, bukan pelarangan.
Di luar hal-hal itu, berilah anak keleluasaan untuk mencoba segala hal dengan caranya sendiri. Agar ia memiliki banyak pengalaman dan dapat memahami kebajikan hidup lewat caranya sendiri.