5 Tanda Gak Cocok Jalani LDR, Harus Ada yang Pindah demi Bersama

Menjalani hubungan jarak jauh baik saat berpacaran maupun setelah menikah bukan hal mudah. Tantangannya lebih banyak daripada pasangan yang berdekatan. Memang dalam hubungan dua orang yang selalu bersama juga bisa timbul rasa bosan. Tetapi LDR (long distance relationship) dapat mengurangi kepuasan akan hubungan secara signifikan.
Kebutuhan fisik dan psikis sebagai sepasang kekasih atau suami istri kurang terpenuhi. Kamu mesti tahu kemampuanmu sendiri dalam menjalani hubungan jarak jauh. Jangan merasa malu dan payah apabila dirimu gak kuat jauh dari pasangan. Daripada kamu memaksakan diri lalu hubungan berakhir karena banyaknya masalah yang timbul akibat jarak.
Untukmu yang telah memiliki pengalaman menyedihkan terkait LDR, gak apa-apa bila buat ke depannya dirimu hanya mau menjalin cinta dengan orang yang tinggal di satu kota. Kalaupun kalian mulanya tinggal beda kota, salah satu perlu segera pindah dan mengikuti pasangan demi keutuhan hubungan. Lima hal di bawah ini cukup menjadi tanda gak cocok jalani LDR.
1. Kebutuhanmu akan sentuhan fisik amat tinggi
Tingginya kebutuhanmu akan sentuhan fisik atau phsyical touch bukan bermakna kamu harus sesering mungkin melakukan hubungan seks dengan pasangan. Maknanya lebih luas daripada sekadar urusan ranjang. Ciri dari tingginya kebutuhanmu akan sentuhan ialah betapa nyamannya kamu ketika bergandengan, memeluk, atau dibelai oleh pasangan.
Ketika kalian bersama, dirimu bukan tipe orang yang nyaman terpisah jarak dengan pasangan meski cuma semeter. Kamu tanpa sadar hampir selalu melakukan kontak fisik dengannya seperti memegangi lengannya kalau ia tidak terlebih dahulu menggandengmu. Pasangan juga merasakan bedanya sentuhanmu.
Orang yang kebutuhan akan sentuhan fisiknya tak terlalu tinggi, gandengannya sering kali hanya seperti menempel di telapak tangan. Akan tetapi, dirimu menggenggam tangan pasangan dengan erat. Kamu juga sering mendadak memijat atau meremas-remas tangannya seperti merasa gemas.
Kamu benar-benar ingin merasakan kehadiran pasangan secara fisik. Tak cukup hanya dengan melihat sosoknya dari dekat. Namun, kehadirannya mesti dapat dirasakan dengan indra perabamu. Jika kalian menjalani LDR, kebutuhanmu akan sentuhan tidak terpenuhi. Komunikasi sebaik apa pun tetap terasa kurang bagimu.