https://unsplash.com/@averieclaire
Bukannya tak boleh berekspektasi, tapi manusia adalah makhluk yang lemah akan keinginan. Bisa saja perkataannya meyakinkan, tapi siapa yang tahu isi hati seseorang.
Mungkin sebelumnya, kepercayaanmu padanya begitu maksimal, tanpa benar-benar memahami karakter dan isi hatinya. Sehingga ketika ia tak memenuhi ekspektasimu, rasa kecewamu membuncah. Kemudian menyalahkan pengkhianatan sebagai biangnya.
Berpikirlah lebih bijak sehingga kamu dapat memaafkan. Bahwa ia hanya manusia lemah yang punya kekurangan. Tak perlu mengungkit kesalahannya. Hanya akan menambah keruwetan hati. Legowo saja bahwa kalau tak dibentuk seperti bejana, maka kamu tak akan sekuat hari ini. Waktu sembuhnya memang lama, tapi belajar percaya pada proses dan Sang Pencipta, bukan pada manusianya.
Setelah itu, kamu boleh mengambil keputusan. Tentunya keputusan yang terbaik untuk kehidupan kalian, bukan salah satu pihak saja.