Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi teman (pexels.com/Helena Lopes)
ilustrasi teman (pexels.com/Helena Lopes)

Apakah kamu pernah merasa ada yang gak beres saat pasanganmu chatting sambil senyum-senyum sama teman lawan jenisnya? Atau malah lebih sering curhat ke temannya daripada ke kamu? Rasanya pasti campur aduk, antara cemburu, gak nyaman, tapi juga gak mau dibilang posesif.

Pasangan yang terlalu dekat dengan teman lawan jenis memang sering jadi topik sensitif. Kalau gak disikapi dengan baik, bisa merusak hubungan. Tapi, tenang! Ada cara bijak untuk menghadapi situasi ini tanpa harus jadi pasangan yang toksik. Yuk, simak lima tips berikut untuk menjaga hubungan tetap sehat dan harmonis!

1. Kenali dulu perasaanmu sebelum membicarakan masalah ini

ilustrasi wanita (pexels.com/Timur Weber)

Rasa cemburu itu wajar kok, apalagi kalau pasangan kelihatan lebih dekat dengan teman lawan jenisnya. Tapi sebelum buru-buru protes, coba kenali dulu perasaanmu. Apa yang bikin kamu gak nyaman? Apakah karena mereka terlalu sering berkomunikasi, atau ada batasan tertentu yang menurutmu dilanggar?

Dengan memahami perasaanmu, kamu bisa lebih mudah menjelaskan keresahanmu ke pasangan. Ingat, cemburu itu bukan tanda kamu insecure, tapi cara kamu menyayangi pasangan. Terpenting, ekspresikan dengan cara yang sehat.

2. Komunikasikan dengan bahasa yang gak menyalahkan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Alena Darmel)

Ketika membahas hal ini, hindari nada yang terkesan menuduh seperti, “Kamu tuh selalu lebih peduli sama dia!” atau “Kamu gak pernah ngerti perasaanku!”. Sebaliknya, gunakan bahasa “Aku” untuk menyampaikan perasaanmu, misalnya, “Aku merasa kurang diperhatikan kalau kamu sering chat sama dia.”

Bahasa yang lebih empatis akan membuat pasanganmu lebih terbuka untuk mendengarkan. Mereka gak akan merasa disudutkan dan justru bisa memahami keresahanmu. Ingat, komunikasi yang baik adalah kunci untuk menyelesaikan masalah bersama.

3. Sepakati batasan bersama demi kenyamanan hubungan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Setiap hubungan perlu boundaries atau batasan yang jelas. Bicarakan dengan pasangan tentang hal-hal yang menurutmu wajar dan yang bikin kamu gak nyaman, misalnya chatting larut malam atau berbagi cerita pribadi kalian ke teman lain.

Tapi, pastikan batasan yang kamu buat itu realistis dan gak berlebihan. Jangan sampai boundaries ini berubah jadi kontrol yang terlalu ketat. Hubungan yang sehat dibangun di atas rasa saling percaya, bukan rasa takut.

4. Tingkatkan quality time untuk memperkuat hubungan

ilustrasi belajar (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kadang, kedekatan pasangan dengan teman lawan jenis bisa jadi tanda bahwa ada kebutuhan emosional yang kurang terpenuhi dalam hubungan kalian. Daripada sibuk curiga, lebih baik fokus untuk memperbaiki koneksi kalian.

Coba luangkan waktu berkualitas bersama, seperti mencoba aktivitas baru atau rutin mengadakan date night. Semakin kuat hubungan kalian, semakin kecil kemungkinan pasangan mencari perhatian dari orang lain.

5. Fokus pada self-love dan pengembangan diri

ilustrasi bercermin (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Di tengah situasi yang bikin hati gak nyaman, jangan lupa untuk tetap mencintai dirimu sendiri. Lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia, seperti menjalani hobi, belajar skill baru, atau sekadar menikmati me time.

Kepercayaan diri yang kuat akan membuatmu lebih tenang menghadapi situasi ini. Ingat, kebahagiaanmu gak sepenuhnya bergantung pada pasangan. Dengan terus berkembang, kamu juga bisa membawa energi positif ke dalam hubungan kalian.

Kalau situasi pasangan yang terlalu dekat dengan teman lawan jenis tidak bisa kamu atasi, gak ada salahnya mencari bantuan konselur hubungan. Terpenting, jangan biarkan rasa cemburu mengontrol dirimu atau hubungan kalian. Sebaliknya, jadikan ini sebagai momen untuk tumbuh bersama dan jadi pasangan yang lebih dewasa. Kamu pasti bisa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team