Salah satu ketakutan yang mencegah kita mengonfrontasi hubungan toksik adalah tidak ingin merusak hubungan tersebut. Kamu merasa lebih baik “menanggung” beban emosional tapi masih punya teman, dibanding tidak punya siapa-siapa.
Kalau begitu, sama saja pertemanan yang kamu jalani malah mengundang derita alih-alih kebahagiaan. Memang menjalin hubungan tidak akan selalu mulus, tapi bila orang-orang yang kamu anggap teman malah membuatmu merasa kecil, insecure, dan tidak percaya diri, berarti ada yang perlu dibenahi dalam pertemanan kalian.
Kalau kamu bingung bagaimana harus mengonfrontasi dan membenahi pertemanan yang terlanjur toksik, artikel ini bakal kupas sampai tuntas. Simak penjelasannya, ya!