Ilustrasi kucing di pangkuan pemiliknya (pexels.com/Andrew Kota)
Salah satu kesalahan paling umum adalah nggak peka sama sinyal tubuh kucing. Misalnya, saat mereka udah nunjukin tanda-tanda nggak nyaman—kayak ekor ngepak-ngepak, telinga ke belakang, atau tubuh kaku, tapi kamu masih aja nekat nyentuh atau ngajak main. Itu sama aja kayak ngajak ribut.
Kucing itu komunikatif, tapi dengan caranya sendiri. Kalau kamu nggak belajar bahasamereka, jangan salahkan kucingmu kalau akhirnya jadi jutek karena ngerasa kamu nggak ngerti dia. Mulailah perhatikan gestur-gestur kecil yang mereka tunjukkan, karena itu cara mereka bilang "stop", "nggak mau", atau "pengen sendiri dulu".
Kucing bukan cuma peliharaan lucu, tapi juga makhluk yang punya perasaan dan karakter unik. Sikap jutek mereka sering kali bukan tanpa alasan. Bisa jadi itu bentuk respon atas perlakuan yang nggak sesuai atau bikin mereka nggak nyaman.
Jadi, penting banget buat belajar memahami dan memperhatikan kebutuhan si kucing. Dengan menghindari kesalahan kecil di atas, kamu bisa membangun hubungan yang lebih harmonis dan menyenangkan sama si empus. Ingat, kucing yang bahagia sama dengan tuan rumah yang bahagia juga!