pexels.com/Daria Shevtsova
Menang jadi arang, kalah jadi abu. Begitu kira-kira perumpamaan saat kamu berbuat baik kepada tetangga toksik. Kebaikan kamu tidak selalu membuat mereka tersentuh dan malah berpotensi untuk berbuntut menjadi bahan gunjingan baru.
Bagi mereka baik atau jahatnya kamu akan selalu jadi pembicaraan kurang mengenakan. Sebaliknya, apabila kamu memiliki sesuatu yang mereka inginkan maka kebaikanmu akan digunakan untuk menjilat dan memperoleh keinginan tetangga toksik. Misal, kamu mempunyai pengaruh besar di lingkungan atau kamu adalah orang terpandang.
Tapi bukan berarti sebab ini menjadikanmu sebagai orang yang berlaku jahat karena merasa kebaikan tidak diapresiasi, justru terus berlaku baik akan membuat mereka jengah karena kehabisan bahan bakar untuk menggunjingmu.
Kebaikan kita akan dipandang sebagai sesuatu yang sama baiknya oleh orang lain, apalagi karena sesuatu yang kamu perbuat merupakan tindakan tulus yang tak mengharap imbalan. Jadi jangan bosan jadi pribadi yang teladan meskipun ada kerikil yang mengusik cara bertetanggamu, ya!