Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels.com/Jessica Bryant

Toksik merupakan padanan kata yang artikan beracun atau zat yang mengandung racun. Namun nama ini kemudian bergeser menjadi salah satu istilah populer dalam mewakili sifat yang membuat risi, merugikan, hingga berakibat kepada tindakan yang tidak sehat.

Siapa saja bisa berpotensi menjadi pribadi yang toksik dengan atau tanpa mereka sadari, termasuk tetangga. Bukan cuma membuat risi, memiliki tetangga toksik bisa mengganggu ketenteraman dalam hidup. Oleh sebab itu, kamu perlu jaga jarak dari mereka karena enam alasan berikut ini.

1. Nggak ngapa-ngapain tapi tetap kena imbas

pexels.com/Vera Arsic

Bertingkah makin menjadi, diam bukan solusi. Itulah yang kerap dirasakan seseorang ketika memiliki tetangga dengan sifat toksik. Meski sudah berupaya menjadi pribadi yang netral dan tidak ngapa-ngapain, tetangga tetap memiliki kesempatan untuk bersinggungan dan membuat kamu terus kena imbas walau tidak salah.

Contoh sederhana dari dampak berikut ini adalah ketika tetangga toksik sedang marah kepada orang lain, tapi malah kamu ikutan kena semprot. Belum lagi jika mereka sebal dengan orang lain, tapi kamu ikutan terseret dan menjadi objek bulan-bulanan untuk disamakan dengan sosok yang si tetangga benci tersebut.

Maka dari itu, sebisa mungkin kurangi intensitas waktu temu dengan mereka. Jaga hubungan untuk tidak terlalu dekat, pun tidak terlalu jauh. Melawan tipikal tetangga seperti ini tidak cukup membuat mereka gentar, justru salah-salah kamu malah semakin diincar.

2. Apa pun kebaikan yang dilakukan pasti selalu ada celahnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di