Tidak dapat dipungkiri akhir dari sebuah hubungan antara wanita dan pria adalah pernikahan. Setiap pasangan pastinya sudah mempunyai kesepakatan kapan akan melangkah ke jenjang tersebut. Namun bagaimana jika pasangan kamu masih menunda menuju jenjang pernikahan? Kamu tidak dapat memaksanya.
Tentunya ada beberapa hal yang masih menjadi pertimbangan bagi pasanganmu. Berikut tujuh alasan yang sering terjadi:
Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan menyelesaikan kuliah adalah keputusan yang terbaik. Walaupun ada beberapa pasangan yang memutuskan menikah sewaktu masih kuliah. Namun jika keputusan tersebut kamu ambil ada risiko yang harus ditanggung, dan akhirnya mengancam kuliah kamu tidak selesai.
Banyak persoalan dalam rumah tangga yang lebih utama dibanding melanjutkan kuliah. Apalagi jika kamu langsung punya baby. Maka usahakan selesaikan kuliah kamu baru melangkah ke jenjang pernikahan. Bukankah menyelesaikan kuliah merupakan tanggung jawab kamu terhadap orang tua yang telah membiayai.
Setelah menikah orang tua sudah tidak menanggung keuanganmu lagi. Sebagai suami kamu harus membiayai kebutuhan rumah tangga. Memiliki pekerjaan adalah hal yang sangat penting. Hilangkan anggapan rezeki akan datang setelah menikah. Rezeki didapat harus melalui usaha tidak datang dengan sendiri. Maka usahakan mempunyai pekerjaan terlebih dahulu baru menikah.
Bukan tidak cinta tapi coba koreksi terlebih dahulu sikapmu. Sudah pantaskah kamu bersikap sebagai seorang kepala keluarga atau seorang ibu? Ubah sikap kamu yang masih kekanak-kanakan tersebut, walau usia bukan patokan untuk bersikap dewasa.
Menjalani kehidupan berumah tangga harus memiliki persiapan mental yang kuat. Karena banyak cobaan yang akan menguji ikatan pernikahan kalian. Berjalannya waktu juga akan mengasah mentalmu dalam menghadapi keadaan rumah tangga. Maka persiapkan mental kamu dengan banyak membaca buku tentang perkawinan.
Setiap orang mempunyai target yang akan dicapai dalam kehidupannya. Target tersebut merupakan janji yang harus ditepati dan ada kekhawatiran jika target tersebut tidak terpenuhi setelah menikah nanti. Maka diskusikan hal tersebut dengan pasanganmu.
Bagaimana pernikahan akan terlaksana jika salah satu dari kamu masih suka bermain mata. Hal ini akan membuat pasangan kamu tidak percaya lagi dan pernikahan akan terancam batal.
Menikah tidak hanya kamu berdua saja melainkan dengan keluarga besarnya. Sebelum menikah perkenalkan calon kamu kepada bapak, ibu, serta keluarga besar. Biarkan calonmu beberapa kali mengunjungi orang tua agar dia tahu bagaimana harus menempatkan diri kelak berumah tangga.
Menikah adalah sesuatu yang sakral dan bukan untuk coba-coba atau dipermainkan. Menunda pernikahan bukanlah hal yang buruk tentunya jika untuk kebaikan. Tidak usah khawatir setiap manusia sudah ditakdirkan untuk berpasangan dan kalau sudah jodoh dia tidak akan lari. Apakah kamu setuju?