7 Trik Terbaik Agar Pertemananmu Tetap Langgeng Sampai Tua

Hubungan pertemanan adalah hubungan timbal balik antara kita dengan mereka yang bersedia mengakui kita sebagai teman maupun sahabat. Ada kalanya kita berharap selalu bisa berbagi cerita dengannya. Berbagi rahasia hidup hingga berbagi semua yang kita miliki dengannya. Namun apa daya, kita lupa untuk memperlakukan hal yang sama dengan dia.

Kita lebih banyak menuntut untuk didengarkan, diperhatikan dan bahkan dibela di saat-saat buruknya kita. Namun kita tidak melakukan hal yang sama kepada mereka. Lalu menurutmu, apakah itu adil? Bagaimana jika hal itu terjadi padamu? Jika kamu mulai menyadari bahwa selama ini kamu hanya menerima, maka cobalah untuk sesekali memberi telinga, pundak dan hatimu padanya.

Pernahkah kamu merasa tersinggung bahkan sakit hati dengan pertanyaan spontan tapi sangat sensitif yang diberikan temanmu? Jika pernah, mungkin saja mereka pun demikian. Pernah menerima pertanyaan atau pernyataan yang cukup menyinggung perasaan darimu.

Ya, berniat basa-basi dengan peetanyaan yang kita rasa sebagai bahan bercanda, namun ternyata cukup membuat orang lain merasa sakit hati. "Wah gendutan ya", "cowoknya mana nih", "wah abis diputusin cewek lo ya", "gak nikah-nikah lo", dan sebagainya.

Mungkin saja kita hanya berniat membuka obrolan panjang dengan pertanyaan singkat, tapi apakah kita tahu dengan baik kondisi dia saat kita sedang bertanya hal itu? Jangan-jangan ia sedang berusaha pulih dari masa lalunya, atau sedang mencoba untuk menenangkan diri karena banyak menerima tekanan. Lalu bukankah sebagai teman layaknya kita menghibur bukan semakin membuat ia merasa tidak memiliki teman.

Daripada menanyakan suatu hal yang cukup sensitif dan membuat teman kita merasa sakit hati, ada baiknya pertemuan itu digunakan untuk obrolan yang lebih berkualitas. Mulai dari menceritakan aktivitas sehari-hari, pengalaman yang bisa dibagikan dengan teman kita, hingga memberikan banyak informasi penting untuk mereka.

Tak perlu banyak obrolan, sekalipun hanya satu atau dua topik, tapi kalian fokus dan mendapatkan banyak manfaat dari obrolan tersebut. Misalnya saja, kamu dan temanmu yang berbeda tempat kerja bisa berdiskusi tentang bagaimana trend fashion saat ini, peluang bisnis apa yang bisa digunakan hingga kerjasama apa yang ingin kalian lakukan.

Daripada membicarakan orang lain dan membuat hati semakin kotor, sebaiknya kita gunakan waktu dengan sebaik mungkin untuk membicarakan banyak bahasan yang cukup dalam dan bermanfaat untuk kedepannya.

Benar saja, kamu dan temanmu yang lain mungkin adalah teman yang selalu bersama semasa sekolah atau kuliah. Bertahun-tahun tidak terpisahkan dan kini kalian harus terpisah karena berbeda tempat kerja atau sekolah lanjutan. Tapi hal ini bukanlah hambatan bagi kalian agar tetap menjaga keakraban.

Seiring bertambahnya usia, kamu pun akan mengubah pola pikir tentang bagaimana harusnya kamu menjalin pertemanan. Bukan lagi tentang seberapa banyak temanmu, tapi seberapa baik kualitas pertemananmu.

Bahasan kalian pun akan sangat beragam. Namun akan sangat dalam untuk diselesaikan. Pertemuan singkat di sela kesibukan pun tak mengapa, sebab yang kalian butuhkan adalah pengobat rindu dan obrolan yang saling mendukung.

Selain mengobrol dan berbagi cerita serta pengalaman, kamu dan sahabatmu bisa juga melakukan banyak hal yang bermanfaat. Misalnya saja melakukan hobi bersama hingga shopping bersama. Bukan hanya meningkatkan kedekatan di antara kalian. Kamu dan temanmu akan semakin tahu apa yang kalian sukai dan kalian butuhkan saat itu.

Kalian bisa membuat jadwal rutin setiap bulannya atau mengatur waktu diantara kesibukan kalian melalui hari-hari. Bertemu dengan teman menjadi obat penghilang lelah sekaligus membantu kalian agar semakin tahu arti menyisihkan waktu untuk orang terdekat itu sangatlah penting.

Sebagai teman, tentu kalian akan saling menjaga. Baik fisik maupun hati masing-masing. Mulai dari menjaga obrolan hingga saling memberi pendapat dan saran. Bahkan sekalipun kalian dekat, bukan tidak mungkin kalian akan saling memarahi sati dengan lain karena mereka berbuat salah dan kamupun tidak ingin temanmu menyesal karena kesalahan itu.

Benar, yang kamu lakukan tidaklah salah. Sebagai teman kalian harus saling menjaga. Termasuk saling mengingatkan dan memberi saran kepada mereka. Kamu tidak seharusnya membenarkan perilaku atau sikap yang salah. Kamu tidak juga semestinya membela saat mereka melakukan hal yang keliru.

Berikan saran untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Termasuk menguatkan mereka saat mengalami masa-masa sulitnya.

Pertemanan kalian mungkin terjalin sangat lama. Banyak hal yang sudah saling kalian tahu satu dengan lainnya. Mulai dari rahasia diri sendiri hingga keterbukaan akan rahasia keluarga. Sesekali kamu merasa itu sangat nyaman. Namun ada kalanya kamupun butuh ruang untuk dirimu sendiri. Menyimpan semua sebagai kamu seorang individu.

Berikan ruang untuk diri kalian masing-masing. Jika ingin bercerita tentang cerita pribadi, ceritakan. Jika memang belum atau tidak ingin bercerita, jangan saling memaksa. Hormati dan hargai privasi masing-masing. Jangan mendesak dan membuat tidak nyaman dalam hal pertemanan kalian.

Hal ini termasuk pula menjadi diri sendiri. Jangan hanya ingin tampil baik di depan mereka yang mengaku sebagai teman. Temanmu adalah bagian dari dirimu yang akan menerimamu apa adanya kamu. Termasuk begitulah kamu menerima mereka. Jadilah diri kalian sendiri. Senyaman mungkin sehingga membuat kalian tahu apa yang disuka dan apa yang sangat dihindari satu dengan lainnya.