Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
thebridedept.com/le motion

Pernikahan jadi salah satu momen penting dalam kehidupan, hari yang suci ini dilakukan dengan penuh kesakralan dan harapan baik di dalamnya. Ketika janji sudah diikrarkan, saat itulah tanggung jawab dan kemandirian dengan segala suka dukanya mulai dipikul berdua. Peristiwa penting ini biasanya dikemas dengan serangkaian upacara sesuai tradisi leluhur.

Jika sebelumnya telah dibahas seluk beluk beserta makna di balik prosesi pernikahan adat Jawa Solo, berikut adalah rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa Jogjakarta beserta arti di baliknya. 

1. Meski lebih ringkas, awal prosesi adat Jawa Jogja hampir sama dengan Jawa Solo yaitu dimulai dengan pemasangan tarub, bleketepe, dan tuwuhan

bridestory.com/le motion

Pemasangan tarub menjadi tanda awal bahwa yang memiliki rumah akan mengadakan hajatan mantu. Tarub dan bleketepe (anyaman) berwujud rumah-rumahan dari daun kelapa. Tradisi ini bermula dari leluhur raja-raja Mataram, yakni Ki Ageng Tarub yang saat itu menikahkan putrinya Dewi Nawangsih dengan Bondan Kejawan. 

Sedangkan tuwuhan adalah tumbuh-tumbuhan yang dipasang di kanan dan kiri gerbang dan merupakan harapan orang tua agar anaknya memiliki keturunan yang baik dan mudah rezekinya. Tuwuhan terdiri dari batang pohon pisang raja, tebu wulung, kelapa muda, daun randu atau batang padi, serta janur kuning. 

2. Kemudian dilanjutkan dengan nyantri yang merupakan penyerahan calon mempelai pria pada keluarga calon mempelai putri

Editorial Team

Tonton lebih seru di