Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Febriyanti Revitasari

Sabtu lalu (20/7) Shopee bersama Weddingku mempersembahkan BincangShopee bertajuk "Serba-serbi Keuangan & Pernikahan" di Kembang Kencur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dihadiri oleh Prita Hapsari Ghozie, Reza Paramita, dan Kykuu, ada banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik soal merencanakan pernikahan. Yuk, simak dulu tips merencanakan pernikahan agar tidak bangkrut setelah hari H ini!

1. Bila kamu dan pasangan diharuskan menjalani pernikahan dengan adat tertentu, ketahuilah adat mana yang diwajibkan & yang bisa ditiadakan

IDN Times/Febriyanti Revitasari

Menurut Prita Hapsari Ghozie (Financial Planner & Co-Founder of Zap Finance), ada dua sikap yang bisa diambil jika seseorang diharuskan menikah dengan budaya tertentu. "Pertama, jujur jika tidak sanggup. Kedua, menikahnya ditunda sampai dananya cukup," ungkapnya.

Jika kamu mengambil sikap yang pertama, jangan sedih dan menyerah untuk menikah. Kamu bisa memangkas beberapa prosesi yang dianggap tidak diperlukan. "Ada beberapa yayasan yang membuka apa arti-artinya setiap prosesi. Nanti bisa dilihat mana yang bisa tidak diikuti. Tapi, gak mungkin gak mengikuti semua prosesinya," ungkap Reza Paramita (Publisher & Chief Operational Officer Weddingku).

Prita pun menceritakan pengalamannya pada saat menikah 17 tahun lalu. Bersuamikan pria keturunan Minang, pernikahannya meniadakan Malam Bainai. "Ternyata, ada sesuatu yang paling penting, yang prosesi lempar-lemparan sirih itu," ungkap penulis "Make It Happen" tersebut.

2. Tidak perlu terbebani dengan memuaskan tamu undangan. Fokus dalam pernikahan adalah pada impian pengantinnya, bukan tamunya

Editorial Team

Tonton lebih seru di