Artikel ini merupakan karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.
Setiap orang memiliki cerita menarik di setiap jejaknya. Langkah kecil dengan lancangnya memperkenalkan umatNya untuk mengecap beragam pengalaman hidup. Rasa manis yang membuat hari-hari jadi menyenangkan, harus diselingi kecupan nakal dari kepahitan lain. Terus berulang seperti itu. Hingga terkadang, kebasnya kaki ini mampu mengayunkan langkah manusia menuju titik jengah.
Tidak seperti kisah cinta anak muda kebanyakan. Hatiku harus berpuas diri untuk mencintai sosok yang hanya dapat kutemui dari jejaringan sosial. Kasih sayang dan buaian cinta terangkum dengan manis hanya melalui bahasa ketikan. Ucapan-ucapan manis di tengah malam dan pagi hari, selalu berhasil menjadi ‘nina bobo’ dan alarm keseharianku. Sesederhana itu, sepayah itu, seremeh itu, dan aku terus menjalaninya.
Setiap hari, sepanjang malam, perbincangan mengalir begitu saja. Tidak ada yang kututupi darinya, kuceritakan semua yang aku alami seharian itu. Kubagikan semua canda serta lelucon baru yang kupunya, kuciptakan kehangatan sederhana untuk mempertahankan pembicaraan kami, dengan harapan dia dapat merasakan ketulusan cinta bodohku ini. Terus berulang seperti itu. Hingga terkadang, keyakinan lain di dalam hatiku menyeruak, mengganggu bayangan-bayangan indah yang berhasil kuciptakan di dalam pikiranku.
