Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh ambisi, banyak individu yang tanpa sadar terjebak dalam hubungan yang bersifat transaksional. Hubungan seperti ini terbentuk bukan karena ketulusan atau ikatan emosional yang mendalam, melainkan karena adanya pertukaran manfaat. Seseorang menjalin hubungan hanya ketika ia mendapatkan sesuatu sebagai imbalan, entah berupa materi, status sosial, atau validasi diri.
Hubungan transaksional sering kali menipu dengan kemasan yang tampak manis di permukaan. Ada keintiman, perhatian, dan komunikasi, namun semua itu bersyarat. Jika salah satu pihak berhenti memberi sesuatu yang diharapkan, ikatan tersebut dengan mudah runtuh. Dalam jangka panjang, pola hubungan seperti ini dapat mengikis rasa berharga yang dimiliki seseorang, karena nilai dirinya tidak lagi dilihat sebagai manusia yang utuh, tetapi sebagai alat pemenuhan kebutuhan orang lain.
Biar kamu lebih memahaminya, berikut ini ketujuh alasan mengapa hubungan transaksional dapat menghancurkan harga diri seseorang. Cekidot!
