Menikah dengan keinginan sendiri akan membuat kita lebih bertanggung jawab atas segala konsekuensinya. Meski tentu saja, ada juga yang antara keinginan dengan rasa tanggung jawabnya belum sejalan. Sebaliknya, menikah karena tekanan atau sekadar pelarian berisiko besar pada kualitas hubungan yang dibangun.
Jika timbul masalah dalam rumah tangga, dan tentu saja tidak ada hubungan yang bersih dari masalah, kita akan lebih mudah menyalahkan orang yang telah memaksa kita menikah.
Dan bila menikah sekadar pelarian dari cinta yang kandas misalnya, saat berkonflik dengan pasangan, kita bisa dengan mudahnya bilang, “Memang aku dari dulu gak cinta sama kamu kok!”
Kalau kalimat itu sudah terucap, bayangkan hancurnya perasaan pasangan kita. Apalagi jika sudah ada anak dan ia mendengarnya. Jika pikirannya sudah sampai, mungkin seumur hidup ia akan terteror oleh pertanyaan, “Jadi sebenarnya aku ini ‘dibuat’ atas dasar apa?”
Jelas, itu akan sangat melukai jiwanya. Ya, hidup ini bukan hanya soal masih jomlo atau sudah menikah. Ada yang jauh lebih penting daripada itu. Yaitu masih lajang maupun sudah punya pasangan, pastikan kita menjadi orang yang bertanggung jawab atas pilihan hidup yang diambil.