TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sebab Keputusanmu Berpisah dengan Orang yang Egois Sudah Tepat

#IDNTimesLife Kamu pantas dapat yang lebih baik

ilustrasi berpayung sendiri (pexels.com/ Khoa Võ)

Besarnya rasa sayangmu padanya membuat kamu maju mundur ketika hendak memutuskan berpisah. Bahkan ketika telah berhasil mengakhiri hubungan, sering muncul keinginan untuk kembali padanya. Terlebih, jika dia pun terus mendesakmu buat memaafkannya dan menerimanya lagi.

Apakah kamu akan memercayainya begitu saja? Pikirkan seribu kali, ya! Sebelum jatuh dalam kesalahan yang sama, simak lima sebab keputusanmu mengakhiri hubungan dengan orang yang egois ialah yang terbaik.

1. Kamu tidak akan pernah menjadi bagian dari kehidupannya

ilustrasi merenung (unsplash.com/Anaya Katlego)

Di dalam kehidupannya cuma ada dirinya sendiri. Kamu dan orang lain tak lebih dari alat untuk mencapai setiap keinginannya. Dia akan baik padamu hanya ketika butuh bantuan.

Kalau sedang tak butuh, siap-siaplah merasa tak dianggap sebagai pasangan. Dia bahkan bisa dengan mudahnya berpindah ke lain hati demi memuluskan keinginannya. Mending jaga jarak dengan orang yang seperti itu.

2. Dia gak bakal berubah, kamu yang bakal terus menoleransinya

ilustrasi kesedihan (unsplash.com/Anthony Tran)

Egois itu sifat yang amat kekanak-kanakan. Dia merasa segala hal di dunia ini hanya tentang dirinya. Tidak ada yang lebih penting daripada itu. Bila tahun demi tahun saja tak dapat mengubahnya dari anak yang egois menjadi pribadi dewasa yang mampu memikirkan orang lain, apa lagi yang bisa kamu harapkan darinya? Keajaiban? 

Tidak ada keajaiban yang mampu mengubah sifat egosinya. Kamulah yang harus selalu menoleransi dan mengalah untuknya. Lama kelamaan kamu akan sangat capek hidup dengannya.

Baca Juga: 5 Sikap Egois yang Dilakukan Laki-laki pada Perempuan

3. Mustahil untukmu bahagia bersamanya

ilustrasi merenungkan hubungan (pexels.com/Mary Taylor)

Bagaimana kamu bakal dapat bahagia bersama orang yang tidak pernah ada untukmu? Selama ini cuma kamu yang selalu ada untuknya. Sedangkan kebahagiaan bisa didapatkan jika kalian saling ada untuk satu sama lain.

Dia tidak membalas segala bentuk pemberian dan pengorbananmu untuknya. Bukan karena dia tak mampu, melainkan dia memang tidak mau melakukannya. Bahkan, seringkali dia gak merasa itu perlu.

4. Dia bisa melakukan apa saja demi kepentingannya sendiri

ilustrasi duduk sendirian (pexels.com/Hassan Elrefa)

Salah satu yang terburuk telah disebutkan dalam poin pertama. Dia bisa dengan gampangnya berbuat serong seakan-akan di antara kalian tak ada komitmen apapun.

Dia juga dapat melakukan berbagai tindakan kekerasan padamu atau mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pasangan dan orangtua dari anak-anak kalian kelak. Baginya, semua sah dilakukan kalau dia sudah memiliki keinginan.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya