TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Rahasia Orangtua Kita yang Tidak Pernah Mereka Ceritakan ke Anak-anak

Beberapa rahasia akan terdengar sedikit egois. Namun semuanya sangat manusiawi.

Sumber Gambar: bahasa.aquila-style.com

"Beberapa rahasia akan terdengar sedikit egois. Namun semuanya sangat manusiawi."

 

1. Selalu cemas di dalam hati.

 

Mereka akan selalu berpikir tentang kondisimu. Walaupun kamu sudah kuliah, nikah, sudah jadi direktur, ataupun punya anak tujuh ekor sekalipun, hati mereka ikut sedih setiap kali mendengar kabar kamu sakit. Ataupun ketika kamu tinggal jauh dari orang tuamu, mereka selalu terpikir apakah kamu cukup makan, cukup istirahat, cukup bahagia, ataukah dalam bahaya. Mereka terlihat tenang, tapi dalam hati mereka selalu berpikir tentangmu. Tapi mereka tidak ingin terlihat selalu cemas di hadapanmu.

2. Favorit? Ada!

 

Orang tua mencintai semua anak-anaknya. Tapi memang diantara kamu, kakak atau adikmu, mereka punya satu anak yang selalu berhasil memenangkan hati mereka setiap saat. Tanpa mereka sadari, contohnya, mama lebih dekat dengan anak kedua dan lebih sering berselisih pendapat dengan anak pertama. Jika kamu bersaudara lebih dari satu, pasti setiap dari orang tuamu selalu terlihat lebih dekat dan lebih akur dengan salah satu dari kalian sehingga memberi kesan mereka memiliki anak kesayangan. Itu sebenarnya karena kebetulan karakter mereka cocok ke salah satu anaknya. Mereka akan selalu mengatakan “semua sama” dan “ayah ibu sayang semuanya”. Tapi sebenarnya mereka tidak ingin terlihat pilih kasih di hadapan anak-anaknya.

3. Pacar? Suami? Istri? Ehm. Tunggu dulu.

 

Yakinlah. Tidak akan ada pasangan pilihanmu yang 100 persen cocok dengan kriteria mereka. Ada orang tua yang akan selalu terus terang membahas setiap kekurangan pasangan anaknya, menandakan bahwa mereka sebenarnya memiliki opini yang kurang setuju tentang pasanganmu, walaupun tidak mereka ungkapkan secara langsung. Kalaupun mereka terlihat suportif dengan pilihanmu, itu karena mereka melihat kamu bahagia. Di dalam hatinya? Ada sederet kritik yang mereka miliki untuk pasangan pilihanmu. Tapi mereka tidak selalu ungkapkan, karena kebahagiaanmu adalah segalanya.

4. Kamu tidak akan pernah menang.

 

Pernahkah kamu merasa bahwa ketika kamu berselisih pendapat dengan orang tuamu, mereka seperti mencari-cari alasan dan memberikan penjelasan yang kurang masuk akal? Pendapatmu tidak akan pernah benar, seberapapun masuk akalnya penjelasanmu. Mengapa? Karena mereka orang tuamu, mereka akan selalu merasa lebih tua dan maka dari itu, juga lebih tahu tentang segala hal. Walaupun sebenarnya mereka tidak tahu-menahu tentang banyak aspek, mereka ingin selalu dipandang sebagai orang yang tahu segala hal oleh anaknya. Tapi mereka tidak akan pernah mengaku kalah.

5. Let bygones be bygones.

 

Jika kamu pernah kebetulan bertemu dengan teman lama ayah atau ibumu, dan mereka berkomentar “Wah, ibumu dulu kalau sama cowok….” atau “Ayahmu tukang berkelahi dan ditakuti satu sekolah”, itu tidak membuat mereka bangga. Kamu mungkin menganggap reputasi tersebut lucu atau unik, tapi kalau kamu perhatikan raut wajah orangtuamu ketika mereka mendengar hal tersebut, mereka pasti berharap kamu tidak mendengarnya. Mereka tidak mau kamu melakukan hal yang sama karena yang mereka lakukan bukan hal terpuji. Cukup masa lalu mereka yang buruk dan mereka tidak ingin menjadi orang tua yang buruk di hadapanmu. Tapi mereka mungkin tidak akan pernah memberitahu kamu kalau mereka pun pernah memiliki reputasi yang kurang baik.

6. Meminta maaf pada anak? Mungkin tidak.

 

Ayah ibumu selalu akan menempatkan posisi otoritas mereka di atas kamu. Dan seperti poin nomer empat di atas, karena mereka merasa bahwa argumenmu lebih sering salah, mereka tidak sadar bahwa mereka pun juga bisa salah. Dan ketika mereka sadar bahwa mereka melakukan kesalahan, mereka tidak ingin kamu menganggap mereka lemah dan mereka kehilangan muka. Mereka sadar kalau mereka melakukan kesalahan, tapi terkadang mereka juga takut mengakui karena mereka tidak ingin anak-anaknya menganggap mereka lembek disebabkan oleh kesalahan tersebut. Tapi di dalam hati mereka menyesal dan ingin meminta maaf kepadamu.

7. Tidak cukup menderita.

 

Ketika kamu bayi, mereka mengorbankan waktu untuk diri sendiri mereka untukmu. Ketika kamu remaja, mereka mati-matian mencari uang agar kamu bisa merasakan hidup yang lebih layak dari hidup mereka dulu. Ketika kamu bekerja, mereka berusaha memberimu perhatian, makanan dan menelpon untuk memastikan kamu baik-baik saja. Ketika kamu sudah berkeluarga, mereka akan mengorbankan waktu mereka sendiri untuk menjaga anak-anakmu. Seberapa besar pengorbanan mereka untuk membesarkanmu, merasa tidak pernah merasa cukup. Sebenarnya, mereka akan selalu berusaha berkorban lebih untukmu. Tapi mereka tidak pernah mengatakan hal ini, agar kamu mampu mandiri tanpa mereka.

8. Jangan jauh-jauh, sayang.

 

Ada yang pernah berkata bahwa memiliki anak itu bagaikan memiliki jantung hati kedua di luar tubuh dan orangtua harus menyaksikan menyaksikan jantung hati tersebut berjalan-jalan di luar tubuh mereka. Orangtua sedemikian takut sesuatu akan terjadi kepada anaknya sehingga, jika memungkinkan, mereka akan selalu membuat si anak dekat dengan mereka. Kalau kamu pernah mendengar orangtua melarang anaknya kuliah di luar negeri atau pindah ke lokasi lain, itu salah satu penyebabnya. Namun jika orang tua rela anak-anaknya bersekolah di negara lain, menikah dengan warga bangsa lain dan pindah, atau pun bekerja di luar kota atau negeri, mereka pasti ikut senang. Tapi dalam hati, mereka sedih bukan main karena kamu tidak lagi ada di sisinya.

9. Kamu adalah kesempatan kedua.

 

Seberapapun buruk, susah dan tidak bahagianya mereka di masa lalu, semua itu hilang pada saat melihatmu lahir. Ketika melihatmu hadir di hidup mereka untuk pertama kali, mereka seperti diberi Tuhan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidup mereka sendiri. Jika kamu merasa ada saat mereka sangat memaksakan kehendak mereka, seperti profesi tertentu, sekolah tertentu, kegiatan tertentu dan pilihan tertentu, itu semata karena mereka tidak ingin kamu salah langkah seperti mereka dulu. Dan orang tua kamu ingin membuktikan ke diri mereka sendiri bahwa mereka bisa membuat keadaan lebih baik untuk anak-anaknya. Tapi mereka tidak akan mengatakan kepadamu bahwa kamulah kesempatan mereka untuk memperbaiki diri mereka sendiri karena hal tersebut terdengar egois.

10. Ayah dan ibu akan baik-baik saja.

 

Tahukah kamu bahwa ketakutan terbesar orang tua adalah ketika mereka sudah tua dan sakit-sakitan, mereka akan menjadi penghalang hidup anak-anaknya? Mereka tahu persis ketika seseorang menjadi tua dan sangat sakit, orang-orang di sekitarnya ikut repot secara finansial, waktu dan tenaga. Walaupun kamu dengan senang hati kamu merawat orang tuamu, sebenarnya mereka sedih karena mereka berpikir mereka akan menjadi beban untukmu. Mereka selalu berharap ketika mereka sudah tua, mereka tidak ingin sakit-sakitan sehingga kamu bisa berkonsentrasi dengan hidupmu sendiri. Tapi mereka tidak pernah mengungkapkan hal ini ke kamu karena takut menyinggungmu.

Ketika orangtua menunjukkan sikap yang kurang rasional, ketahuilah bahwa mereka tidak sepenuhnya jujur dengan apa yang mereka rasakan. Seperti layaknya manusia lain, mereka punya rasa gengsi, takut dan rasa ingin memiliki. Memang tidak mudah menjadi anak yang pengertian terhadap kekurangan orangtua, tapi kamu bisa berusaha.

Beri tahu orangtuamu bahwa kamu mengerti perasaan mereka dan berilah pengertian bahwa kamu pun memiliki jalan sendiri dalam hidup yang tidak mengurangi rasa hormatmu dan sayangmu pada ayah ibu.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya