Hai kamu.. Bagaimana kabarmu sekarang? Baik-baik sajakan?
Aku tidak bisa apa apa selain berharap pada Tuhan untuk mempertemukan kita kembali, entah dengan alasan apa. Pertemuan kita yang aku rasa terlalu cepat dan berlalu begitu saja. Hanya dalam hitungan jam saja. Rasanya tidak adil. Penantianku berbulan bulan hanya membuahkan hasil bertemu denganmu dalam hitungan jam.
Aku bosan sudah lama menunggu hanya untuk bertemu dengan kamu. Aku sudah menunggu lebih dari tujuh bulan hanya untuk sekedar melihat wajahmu yang menenangkan batin. Aku sudah melewati ratusan bahkan ribuan tusukkan rindu yang bertubi tubi menusuk dengan perihnya. Aku sudah menjalani beratnya hari hariku saat tak ada kamu di sini.
Beberapa pesan singkat darimu setidaknya mampu memberikanku sedikit semangat untuk menjalani hidup. Aku tahu mungkin semua rasa ini adalah salahku. Aku bahkan terlalu egois menyimpan rasa ini sendiri. Aku mencintai kamu sejak dulu dan aku tidak pernah berani menyatakannya. Aku tidak mau ambil resiko kehilanganmu, karena kamu sudah seperti teman baikku. Rasa ini sudah ada sejak kamu masih di sisiku, saat kita menjalani hari hari sebagai teman dan tiba tiba rasa itu datang. Sampai tiba waktu dimana kamu harus mengejar impianmu. Saat kamu pergi, dan aku tetap saja menjadi pengecut yang tak mampu ungkapkan rasa ini. Aku masih saja merindukanmu sampai saat ini.
Saat kamu telah datang kembali ke sini, ada rasa di hati yang tiba tiba bergejolak. Entah apa rasanya, yang jelas bahagiaku tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Suaramu membuat timbulnya getaran getaran di jantungku. Aku tahu kamu tidak akan lama di sini, kamu juga punya mimpi yang harus kamu kejar demi baktimu pada kedua orangtuamu. Beberapa jam denganmu saja sudah mampu mengobati luka akibat rindu ini. Melihat senyummu sedetikpun rasanya tak dapat lagi kuungkapkan dengan kata kata.
Aku tidak tau sampai kapan rasa ini ada. Meskipun jarak tak lagi berpihak pada kita. Meskipun takdirNya tidak lagi mengijinkan kita bersama, tapi aku yakin ini hanya sementara. Aku tetap menantimu walau kamu tidak akan pernah tau. Aku yakin Tuhan selalu mendengar semua doaku, semua harapan harapanku untuk bersama dan bersatu denganmu suatu hari saat kamu dan aku sudah siap menjalaninya.
Aku selalu menunggumu.