Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pasangan yang bersikap dingin (pexels.com/Timur Weber)
Ilustrasi pasangan yang bersikap dingin (pexels.com/Timur Weber)

Pasti kamu sering mendengar kata manipulatif, bukan? Tapi apakah kamu tahu manipulatif itu apa, jenis, contoh, penyebab dan apa yang harus kamu lakukan untuk menanganinya?

Jika belum, kamu bisa banget mengetahuinya dari artikel ini, lho! Penasaran seperti apa? Simak artikel ini sampai habis, ya!

1. Apa itu manipulatif?

Ilustrasi teman sedang bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Pasti kamu bertanya-tanya apa itu manipulatif? Apakah manipulatif itu baik? Simpan pertanyaanmu dulu karena akan dijelaskan di bawah ini!

Mengutip dari American Psychological Association. Manipulatif adalah taktik yang digunakan seseorang untuk mendapatkan kendali atas orang lain, biasanya dalam upaya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan seringkali dengan mengorbankan orang lain.

Jadi, manipulatif adalah tindakan yang tercela dan tidak baik, ya. Kamu harus menghindari sikap ini dan menjauh dari orang yang manipulatif.

2. Jenis-jenis manipulasi

Ilustrasi pasangan melakukan silent treatment (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ternyata perilaku manipulatif mempunyai berbagai macam jenis, lho. Kamu bisa mewaspadai perilaku manipulatif dari jenisnya, lho.

1. Gaslighting

Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang terjadi dalam toxic relationship, menurut psikoterapis dan psikoanalis bernama Babita Spinelli, LP yang dikutip dari Wellandgood. Ketika pasanganmu melakukan hal ini,  ada beberapa frasa yang dibagikan Sarah Jane Grosby selaku psikoterapis yang dikutip dari Well+good untuk menghindari pertengkaran dengan gaslighter.

Jika kamu terus berbicara kepada aku seperti ini, aku tidak terlibat

Aku mendengarmu dan itu bukan pengalamanku

Aku tidak tertarik utnuk memperdebatkan apa yang terjadi

2.  Silent treatment

Di sini para manipulator berhenti untuk berbicara kepada kamu karena dia kesal, kata konselor kesehatan mental yang bernama Leon Garber, LHMC kepada Well+good. Para manipulator melakukan silent treatment dengan tujuan untuk mempertahankan kekuasaan. Selain itu, membuat para korban untuk percaya bahwa tindakan ia salah.

3. Dia membuatmu merasa gak enak atau malu

Orang-orang yang mempunyai sifat manipulatif akan membuat kamu merasa tidak enak atau malu sehingga kamu akan mengubah perilaku untuk memenuhi harapannya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Leon Garber, LMHC yang dikutip dari Wellandgood.

4. Pujian

Apakah kamu pernah dipuji namun kamu merasa bahwa sanjungan itu tiak tulus? Jika iya, hati-hati kamu sedang mengalami manipulasi. Melansir dari Wellandgood Leon Garber, LMHC mengatakan orang yang sering memuji kamu sampai membuatmu tidak nyaman. Kemungkinan ia adalah seorang manipulator.

5. Ia sangat perhatian

Jika pacarmu sering membelikan kamu barang-barang mahal dan mewah, sangat perhatian setelah menyakiti kamu atau melewati batas dalam upaya untuk membuat kamu memafkannya daripada mengubah perilaku dia. Kamu harus berhati-hati karena ini adalah bentuk manipulasi, kata Babita Spinelli, LP selaku psikiater dan psikoanalis yang dikutip dari Wellandgood.

3. Penyebab orang melakukan manipulasi

Ilustrasi pasangan sedang bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Mengutip dari buku How to Successfully Handle Manipulative People and A Practical Guide for Manipulators to Change Towards the Higher Self karya Preston Ni, MSBA. Ia mengatakan bahwa ada dua penyebab seseorang melakukan manipulasi :

1.  Riwayat keluarga

Riwayat keluarga sangat berpengaruh pada pelaku manipulasi, Preston Ni selaku penulis buku tersebut mengatakan faktor perjuangan untuk kelangsungan hidup sosial ekonomi atau persaingan cinta dan kasih sayang sangat berpengaruh pada manipulator.

2. Pelaku manipulasi mengalami kelemahan atau kerugian sosial selama bertahun-tahun

Jika temanmu sering mengalami pengecualian dalam lingkungan sosial, ekonomi, budaya, hal ini bisa menjadi salah satu faktor, sifat manipulatif dalam dirinya.

4. Contoh manipulasi

ilustrasi kekerasan verbal (pexels.com/id-id/pavel-danilyuk)

Kamu sudah mengetahui pengertian manipulasi, jenis dan penyebabnya. Pasti kamu penasaran seperti apa contoh dari manipulasi, bukan? Melansir Goodtherapy.org ada delapan contoh perilaku manipulasi yang harus kamu waspadai.

1. Perilaku pasif agresif

2. Ancaman tersirat

3. Ketidakjujuran

4. Menahan informasi

5. Mengisolasi seseorang dari orang yang dicintai

6. Gaslighting

7. Pelecehan verbal

8. Penggunaan seks untuk mencapai tujuan

5. Cara menangani pelaku manipulatif

Ilustrasi pasangan (pexels.com/Keira Burton)

Buat kamu yang mempunyai teman atau pasangan yang sering memanipulasi, melansir Psychology Today ada empat cara untuk menghadapi orang yang manipulatif menurut Loren Soeiro, Ph. D, ABPP selaku psikolog.

1. Katakan kepada pasangan atau temanmu bahwa kamu tidak bisa berkomunikasi saat diteriaki dan beritahu kepadanya bahwa kamu kamu akan kembali saat ia tenang. Selain itu, pastikan kamu untuk melakukan batas fisik seperti meninggalkan ruangan, keluar dari rumah atau mengunci pintu. Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan dan ketenanganmu

2. Saat memulai percakapan, lakukan dengan cara yang tidak agresif. Artinya kamu harus memilih waktu yang tepat untuk berbicara kepadanya

3. Waspadai jika temanmu atau pasanganmu merasa terasing atau ditolak. Melakukan diskusi di saat seperti ini, tidak akan menghasilkan diskusi yang bermanfaat dan ini juga sebagai taktik menarik diri dari teman atau pasanganmu untuk menghukumnya

4. Mengambil pendekatan noncombative berarti juga menolak untuk melawan ketika kamu diserang. Berdebat tentang fakta juga tidak akan produktif. Sebaiknya, dengarkan pasangan atau temanmu dan mengungkapkan kembali perasaannya dengan kata-kata kamu sendiri. Posisikan dirimu sebagai mereka daripada beraksi terhadapnya.

Itu dia pengetahuan tentang apa itu manipulatif, jenis, penyebab, contoh dan cara menanganinya. Semoga kamu yang sedang mengalami manipulasi bisa keluar dari hubungan tersebut atau melakukan cara penanganan menurut ahli, agar kamu tetap bisa menjalani hubungan dengan teman atau pasanganmu, ya!

Editorial Team