Apa Itu Nervous Habits? Tanda Seseorang Menyukaimu!

Dalam dunia asmara, banyak orang tanpa sadar menunjukkan nervous habits, yaitu kebiasaan-kebiasaan kecil yang muncul saat merasa gugup di dekat orang yang disukai. Entah itu memainkan rambut, menggigit bibir, tertawa berlebihan, atau menghindari kontak mata. Kebiasaan ini sering kali mencerminkan rasa cemas yang tersembunyi di balik ketertarikan.
Meski tampak sepele, perilaku-perilaku ini bisa memberi sinyal kuat tentang perasaan dan ketidaknyamanan seseorang dalam situasi romantis. Yuk, simak bersama pengertian hingga alasan seseorang merasa gugup di dekatmu. Tanda mereka menyukaimu?
1. Apa itu nervous habits?
Nervous habits atau kebiasaan gugup adalah perilaku kecil yang cenderung dilakukan orang tanpa menyadarinya, seperti gelisah, menghindari kontak mata, atau bergerak di tempat duduk. Itu hanyalah reaksi alami kita saat merasa tidak nyaman atau bersemangat.
"Merasa tertarik secara romantis pada seseorang dapat menimbulkan kecemasan, orang tersebut tidak tahu apakah mereka membalas perasaannya, dan mereka berfokus untuk membuat kesan pertama yang baik, yang dapat membuat seseorang gugup,” kata Hannah Owens, dokter kesehatan mental, melansir Verywell Mind.
2. Tanda seseorang mengalami nervous habits
Laman Verywell Mind menjelaskan beberapa tanda kebiasaan gugup yang bisa jadi merupakan tanda ketertarikan romantis di bawah ini:
- Bermain-main dengan benda atau pakaian: Memperbaiki pakaiannya atau bermain dengan sesuatu di dekatnya bisa menjadi cara untuk menyalurkan energi gugup tersebut.
- Menyentuh wajah atau rambut: Mereka mungkin secara tidak sadar mencoba memastikan bahwa mereka terlihat baik.
- Wajah tersipu atau berkeringat: Ini adalah tanda-tanda klasik bahwa emosi sedang memuncak.
- Gagap atau tersendat-sendat dalam mengucapkan kata: Saat saraf mengambil alih, kata-kata mungkin tidak keluar semulus yang diinginkan.
- Tertawa gugup: Tertawa, bahkan saat tidak ada yang lucu, dapat menjadi cara untuk meredakan ketegangan.
- Menghindari atau mempertahankan kontak mata yang intens: Bergantung pada kepribadiannya, mereka mungkin menghindari kontak mata karena malu, atau menatap tajam untuk membangun hubungan yang lebih dalam.
- Berbicara lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya: Beberapa orang banyak bicara saat mereka cemas, sementara yang lain mungkin menghindari berbicara terlalu banyak karena mereka malu.
3. Apakah tanda ini berarti seseorang menyukaimu?
Dr. Romanoff menyarankan untuk memperhatikan konteks. "Jika kamu tahu orang tersebut adalah komunikator yang kompeten dan santai serta tenang dalam aspek lain dalam hidupnya, kamu mungkin menyimpulkan bahwa tanda-tanda kecemasannya saat berada di dekatmu merupakan indikasi ketertarikan romantisnya kepadamu," katanya.
Menurut Owens, ketertarikan romantis dapat terwujud ketika seseorang secara tidak sadar mendekatimu, serta mengubah penampilannya. Ia menambahkan, hal ini berbeda dari tanda-tanda kecemasan yang lebih umum seperti menggigit kuku, atau yang lebih berfokus pada menciptakan batasan antara dirimu dan sumber kecemasan.
4. Alasan seseorang gugup di dekatmu
Melansir The Mating Grounds, laman yang membahas dari sudut pandang psikologi evolusi, ada beberapa alasan seseorang merasa gugup saat di dekatmu:
- Daya tarik: Alasan umum lainnya mengapa seseorang mungkin merasa gugup di dekatmu adalah karena ia benar-benar tertarik kepadamu. Jika ia tergila-gila kepadamu atau jika ia menganggap kamu sangat menarik, ia mungkin merasa sedikit kewalahan dan tidak yakin bagaimana harus bersikap di dekatmu.
- Merasa malu: Tentu saja, ada kemungkinan juga bahwa seseorang memang pemalu atau menderita kecemasan sosial. Jika dia kesulitan dalam situasi sosial atau bertemu orang baru, dia mungkin merasa gugup di dekatmu hanya karena dia tidak terbiasa berada di dekatmu.
- Merasa terintimidasi: Mungkin saja ia merasa terintimidasi oleh dirimu. Ini mungkin terjadi karena kamu tampak sangat sukses, percaya diri, dan mandiri, yang dapat membuatnya merasa tidak cukup baik untukmu.
Pada akhirnya, memahami nervous habits bukan hanya soal mengenali kecanggungan dalam diri sendiri atau orang lain, tapi juga tentang belajar menerima bahwa rasa gugup adalah bagian alami dari proses membangun kedekatan. Dengan menyadari dan mengelola kebiasaan tersebut, kita bisa tampil lebih percaya diri sekaligus menciptakan hubungan yang lebih jujur dan nyaman. Karena dalam asmara, yang paling memikat bukanlah kesempurnaan, melainkan keberanian untuk menjadi diri sendiri.