Ilustrasi pasangan (pexels.com/Yaroslav Shuraev)
Berjalannya sebuah hubungan memerlukan usaha dua orang. Psikoterapis Jade Thomas dalam situs Glamour, membenarkan bahwa konsep saling membantu, sebagaimana yang ditampilkan di Tiktok tersebut, dapat membangun hubungan romantis yang baik dengan pasangan.
Jade menilai orange peel theory tidak dapat menjadi indikator yang baik untuk mengetahui apakah hubungan yang tengah dijalani sehat atau tidak. Pasangan yang tampaknya tidak ingin membantu atau bahkan bereaksi agresif, seperti marah dan kesal, tak bisa semena-mena dianggap red flag dan sebaliknya.
Selaras dengan hal tersebut, dalam situ resmi Vice yang ditulis Helen Meriel Thomas, tren tersebut tak sepenuhnya dapat mengindikasikan apakah seseorang red atau green flag. Keputusan yang diambil oleh seseorang dipengaruhi oleh banyak hal, seperti situasi, kepribadian, niat, bahkan motivasi seseorang dalam bertindak, sehingga psikolog hubungan Charisse Cooke menganggap tes tersebut tidaklah fair.
Charisse dalam artikel Vice, menyebutkan tes serupa kurang berguna karena mengesampingkan masalah dalam hubungan. Dengan melakukan tes semacam itu, justru menimbulkan perhatian dan problem baru. Bagi mereka yang mau membantu kemudian dianggap green flag boyfriend, akan menjadi sombong, sementara mereka yang melakukan tindakan berkebalikan justru memunculkan hubungan tak sehat.
Daripada menguji pasangan dengan sebuah jeruk, Charisse menyarankan untuk melakukan komunikasi dua arah. Dengan melakukan komunikasi dan interaksi dua arah, kedua pasangan dapat saling mengungkapkan perasaan serta keinginannya yang telah disesuaikan dengan konteks personal.