Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pasangan (pexels.com/Thomas Ward)
Ilustrasi pasangan (pexels.com/Thomas Ward)

Intinya sih...

  • Kembalinya perasaan terhadap mantan bukan hal yang aneh

  • Rasa sepi bisa menipu, membuat seseorang ingin kembali ke mantan hanya untuk merasa diperhatikan atau tidak sendiri

  • Penting melakukan evaluasi diri dan introspeksi sebelum memutuskan untuk balikan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hubungan asmara memang penuh kejutan. Kadang cinta lama muncul kembali di saat yang tak terduga, seolah memberi kesempatan untuk balikan dengan mantan. Rasa yang dulu pernah hilang tiba-tiba muncul lagi, membuat hati berdebar dan pikiran terbawa nostalgia.

Namun hati-hati, belum tentu perasaan itu adalah cinta sejati. Bisa jadi yang muncul hanyalah rasa sepi atau efek kesendirian, bukan perasaan cinta yang tulus. Penting untuk memahami perbedaan ini agar tidak terjebak dalam hubungan yang salah dan justru menyakiti diri sendiri. Yuk, simak penjelasan berikut!

1. Jatuh cinta kembali pada mantan

Ilustrasi hubungan (freepik.com/jcomp)

Kembalinya perasaan terhadap mantan bukan hal yang aneh. Hubungan masa lalu yang penuh kenangan sering meninggalkan “jejak emosional” yang kuat, sehingga seseorang mudah terbawa nostalgia dan cenderung mengingat sisi positif mantan lebih dari sisi negatifnya.

Namun, jatuh cinta kembali tidak selalu menjamin hubungan akan berhasil. Banyak orang mengabaikan masalah lama yang sebenarnya menjadi akar perpisahan pertama, sehingga tanpa evaluasi, pola lama bisa terulang.

“Kalau kamu hanya ingat hal-hal manis dan lupa dengan masalah yang pernah ada, bisa jadi kamu sedang terbawa nostalgia dan tidak berpikir jernih,” kata Idit Sharoni, terapis pasangan dari Miami, dikutip dari SELF.

2. Membedakan rasa sepi dan jatuh cinta

Ilustrasi hubungan (freepik.com/freepik)

Rasa sepi bisa menipu, membuat seseorang ingin kembali ke mantan hanya untuk merasa diperhatikan atau tidak sendiri. Penelitian yang diterbitkan di Personality and Social Psychology Bulletin (2015) menunjukkan, bahwa kesepian meningkatkan keinginan untuk kembali ke hubungan lama, meskipun cinta sejati sudah tidak ada.

Perbedaan utamanya adalah motivasi. Jika seseorang kembali karena cinta, mereka ingin memperbaiki hubungan dan siap menghadapi tantangan. Sebaliknya, jika hanya karena kesepian, hubungan tersebut cenderung dangkal dan bersifat sementara.

"Kalau hanya salah satu dari kalian yang mau introspeksi, berubah, dan berusaha, hubungan akan tetap tidak seimbang. Akhirnya bisa membuat kecewa dan menyimpan rasa sakit hati,” kata Sharoni.

3. Apa yang harus dilakukan?

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Sebelum memutuskan untuk balikan, penting melakukan evaluasi diri dan introspeksi. Tanyakan pada diri sendiri: Apakah saya ingin kembali karena cinta atau hanya untuk mengisi kekosongan emosional? Hal ini membantu kamu lebih objektif tentang perasaan yang kamu alami saat ini. Komunikasi terbuka dengan mantan sebelum memulai kembali hubungan sangat penting untuk dilakukan.

Jadi, balikan dengan mantan bukan hal yang salah, asalkan dilakukan dengan alasan yang tepat dan bukan sekadar karena sepi. Cinta yang sehat lahir dari kesadaran, bukan dari rasa kesepian atau nostalgia semata. Dengan introspeksi, komunikasi terbuka, dan niat untuk benar-benar berubah, hubungan yang dulu pernah berakhir bisa tumbuh kembali menjadi lebih dewasa dan bermakna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team