Bagaimana perasaanmu ketika seseorang yang mengaku mencintaimu, justru memilih meninggalkan kamu dan mengakhiri hubungan? Barangkali, yang pertama terpikir olehmu adalah dia berbohong soal perasaannya.
Nyatanya, cinta memang bukan satu-satunya pemersatu hubungan. Ada banyak hal lain yang memengaruhi nasib hubungan kalian. Sebesar apa pun rasa cintanya kepadamu, bisa saja dia tetap mutusin kamu apabila situasinya seperti di bawah ini.
7 Sebab Dia Batal Memilihmu walau Hatinya Masih Cinta

1. Tahu hatimu bukan untuknya
Saat kamu merasa dikhianati oleh keputusannya meninggalkanmu, jauh sebelum ini sesungguhnya dia telah terlebih dahulu terluka. Kamu memang tidak pernah bersikap kasar padanya. Akan tetapi, ia mampu membaca adanya nama lain yang terpahat lebih dalam di hatimu.
Mungkin dia mantanmu atau seseorang yang cintanya tak pernah kamu dapatkan. Rasa cintamu pada orang itu amat besar. Sekuat apa pun kekasihmu mencoba mengalihkan perhatianmu, ia mengerti bahwa dirinya cuma menang status dari seseorang yang diam-diam kamu cintai. Ini membuatnya tidak pernah bahagia.
2. Ada sifat burukmu yang tak juga berubah
Tahukah kamu telah berapa lama dia menanti keajaiban untuk perubahan sifatmu? Ia mencoba bertahan, memengaruhimu agar berubah, dan kesabarannya menghadapi kamu sudah gak bisa diukur lagi.
Akan tetapi, perubahan sifat dari buruk menjadi baik tidak kunjung terjadi. Kamu pasti berharap dia menerimamu saja. Namun tentu ada sifat buruk yang tak bisa ditoleransinya. Kalau dia nekat berumah tangga denganmu, sifat itu pula yang akan menghancurkan hubungan kalian.
3. Orangtuanya tidak merestui
Jika kamu bisa lebih objektif, dialah yang paling terluka dalam situasi seperti ini. Ia seakan-akan harus memilih antara kamu atau orangtuanya. Padahal, baik kamu maupun orangtua sama pentingnya buat dia.
Namun ketika hubungan kalian telah menemui jalan buntu akibat terhalang restu orangtuanya, ia akhirnya menyerah. Sebagai anak, terlalu banyak risiko di masa depannya kalau memilih kamu daripada mereka. Hubungannya dengan orangtua dan keluarga besar boleh jadi retak untuk selamanya.
4. Tidak siap ikut denganmu atau menjalin LDR setelah kalian menikah
Cinta sih, cinta. Hanya saja, besarnya rasa cinta ini justru bikin dia gak mampu menjalani LDR setelah kalian menikah. Ia merasa hubungan jarak jauh dalam status suami istri sama saja seperti bukan rumah tangga.
Kalian tidak dapat bersama-sama menghadapi berbagai ujian hidup dan membesarkan anak. Sedang ia pun merasa tak sanggup bila harus mengikutimu bekerja di daerah yang sangat jauh bahkan terpencil, atau selalu berpindah-pindah.
5. Mencemaskan masa depan kalian dari sisi finansial
Kamu barangkali akan seketika menyebutnya materialistis. Akan tetapi, itu tak mengubah pandangannya tentang pentingnya kemampuan finansial kalian dalam mewujudkan rumah tangga yang stabil dan bahagia.
Dia tidak ingin menjadi penutup atas kekuranganmu dari segi pekerjaan serta penghasilan dibandingkan dengan dirinya. Ia mau kamu punya pekerjaan dan pendapatan yang minimal sebaik dirinya atau lebih tinggi lagi. Jika tidak begitu, dia gak yakin perkawinan kalian bakal berjalan mulus.
6. Perbedaan agama
Inilah yang menjadi pembeda terbesar antara ketika kalian sebatas berpacaran dengan bila hendak menikah. Perbedaan agama belum menjadi masalah selama kalian masih berpacaran. Namun begitu hubungan akan dilanjutkan ke perkawinan, justru inilah batu sandungan terbesarnya.
Hubungan kalian pasti masih berlanjut seumpama ada yang mau mengikuti keyakinan pasangannya. Apabila masing-masing berkeras dengan agama yang dianut, ia berpikir kalian memang tidak ditakdirkan buat bersama. Daripada hubungan kalian dipaksakan dan timbul berbagai masalah yang bersumber dari perbedaan keyakinan.
7. Kamu tak segera mau diajaknya menikah
Kamu barangkali berkata ini hanya persoalan waktu. Suatu saat kalian juga akan menikah, tetapi tidak tergesa-gesa begini. Bagimu, yang terpenting adalah kalian saling mencintai. Sayangnya, buatnya tak sesederhana itu.
Untuk dia yang begitu ingin menikah, ia tak mau lagi mendengar penundaan dengan alasan apa pun. Kesukaanmu menunda pernikahan cuma mengesankan kamu tidak serius dalam menjalani hubungan bersamanya.
Sebisa mungkin kamu tentu perlu berusaha mempertahankan hubungan kalian. Namun bila keputusannya telah tak tergoyahkan, alangkah baiknya kamu belajar menerima. Suatu saat kamu mungkin bakal mengerti bahwa inilah yang terbaik untuk kamu dan dia.