Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang ibu memperbaiki rambut pengantin (pexels.com/reneterp)
ilustrasi seorang ibu memperbaiki rambut pengantin (pexels.com/reneterp)

Merencanakan pernikahan bukan hanya soal menyatukan dua hati, tapi juga dua keluarga besar yang memiliki nilai, harapan, dan tradisinya masing-masing. Salah satu tantangan yang kerap muncul adalah bagaimana melibatkan mertua dalam proses ini tanpa menimbulkan gesekan atau kesalahpahaman.

Jika dilakukan dengan bijak, keterlibatan mertua justru bisa mempererat hubungan dan membuat momen pernikahan semakin bermakna. Untuk itu, agar pernikahanmu tidak bertentangan dengan mertua, berikut ini cara melibatkan mertua dalam perencanaan pernikahan. Langsung cek!

1. Tentukan batasan yang jelas sejak awal

ilustrasi pengantin memegang buket bunga (pexels.com/leah-newhouse)

Salah satu hal terpenting adalah menetapkan batasan yang tegas mengenai peran mertua dalam perencanaan. Komunikasikan secara terbuka bagian mana yang bisa mereka bantu dan mana yang akan kamu dan pasanganmu putuskan sendiri. Hal ini akan mencegah potensi konflik di kemudian hari akibat perbedaan ekspektasi.

Dilansir The Knot, menurut Jo Hayes, pakar etiket pernikahan, pasangan sebaiknya berdiskusi lebih dulu sebelum melibatkan mertua.  Dengan begitu, kamu memberi mereka peran tanpa harus mengorbankan visi pernikahan yang kamu dambakan.

“Luangkan waktu di awal proses untuk memutuskan sejauh mana ingin melibatkan mereka, lalu sampaikan ini dengan jelas," kata Hayes.

2. Libatkan dalam makan malam rehearsal

ilustrasi pengantin wanita bersama orang tuanya berpegangan tangan (pexels.com/george-chambers)

Salah satu momen yang secara tradisional menjadi tanggung jawab keluarga mempelai pria adalah makan malam rehearsal. Ini bisa menjadi ruang yang ideal bagi mertua untuk menunjukkan perannya sebagai tuan rumah dalam acara yang lebih intim. Kamu tetap bisa menentukan lokasi dan daftar tamu, sementara mertua mengatur sisanya.

Keterlibatan yang diberikan kepada mertua ini memberi rasa tanggung jawab yang bermakna tanpa membuat mereka terlalu mencampuri acara utama. Keseimbangan semacam ini akan membuat semua pihak merasa dihargai dan dilibatkan.

3. Ajak belanja busana pernikahan

ilustrasi pengantin wanita sedang tertawa bersama bridesmaid dan ibunya (pexels.com/cristianrojas)

Mengajak ibu mertua untuk menemani anaknya memilih busana pernikahan bisa menjadi momen yang hangat dan menyenangkan. Hal ini tidak hanya mempererat hubungan, tapi juga membuat mereka merasa menjadi bagian dari proses yang penting. Jika situasi memungkinkan, kamu juga bisa mengajaknya berburu gaun untuk dirinya sendiri.

Namun, penting untuk mempertimbangkan dinamika keluarga saat melibatkan kedua belah pihak. Dilansir The Knot, Jean Rivers, pemilik Blue Llama Events di Indianapolis, menyarankan agar sebaiknya beri ruang yang nyaman bagi semua pihak agar tidak terjadi ketegangan yang tidak perlu. Jika dilakukan dengan hati-hati, aktivitas ini bisa menciptakan kenangan manis sebelum hari besar tiba.

4. Diskusikan tradisi keluarga yang ingin dihadirkan

ilustrasi ibu memperbaiki tampilan rambut pengantin (pexels.com/cristianrojas)

Setiap keluarga biasanya memiliki tradisi unik yang ingin dilestarikan dalam pernikahan. Melibatkan mertua dalam diskusi seputar tradisi tersebut bisa menjadi cara efektif untuk menunjukkan rasa hormat pada sejarah keluarga pasanganmu. Kamu bisa memulainya dengan menanyakan pengalaman pernikahan mereka atau kisah pernikahan generasi sebelumnya.

“ Pernikahan adalah cara yang indah untuk menghormati orang tua. Percakapan yang sabar selama masa perencanaan bisa memperkuat ikatan dan rasa saling hormat,” jelas Kara Ghassabeh, seorang terapis dan pelatih pernikahan yang berbasis di Bethesda, dilansir The Knot.

Selain itu, mengutip Brides¸Mahaney, seorang terapis keluarga, juga menyarankan agar orangtua, anak, dan keluarga pasangan mereka saling terbuka dalam membagi peran sesuai minat, kemampuan, atau tradisi masing-masing. Percakapan hangat seputar hal ini dapat memperkuat hubungan dan membangun rasa hormat yang saling menguntungkan antara kamu dan keluarga pasanganmu.

5. Berikan tugas khusus sesuai keahlian

ilustrasi seorang ibu memperbaiki rambut pengantin (pexels.com/reneterp)

Memberikan tugas spesifik kepada mertua bisa menjadi strategi efektif untuk melibatkan mereka tanpa menciptakan konflik. Misalnya, jika ibu mertua memiliki keahlian dalam administrasi, kamu bisa mempercayakan tugas seperti mengurus pengiriman undangan. Ini bukan hanya mengurangi bebanmu, tapi juga membuat mereka merasa berkontribusi penting.

Jo Hayes menjelaskan bahwa tugas seperti ini, meski terlihat sepele, bisa berdampak besar. Mengalihkan tugas besar seperti ini kepada mereka bisa sangat membantu dan memberi rasa rasa berperan penting untuk mertua. Dengan pendekatan ini, kamu menyalurkan bantuan mereka secara strategis dan bermakna.

6. Ajak mereka terlibat jika mereka bersedia dan kamu nyaman

ilustrasi pengantin wanita berfoto bersama ibu (pexels.com/kampus)

Tak ada aturan baku soal siapa yang harus mengurus pernikahan. Meski secara tradisional keluarga pengantin wanita yang dominan, kini pasangan lebih fleksibel dalam membagi peran. Jika mertua berkontribusi secara finansial atau emosional, wajar bila mereka ingin ikut andil.

Ghassabeh menyarankan untuk tidak terpaku pada aturan lama. Jika kamu merasa nyaman dan mereka bersedia, maka keterlibatan mertua bisa memperkaya keseluruhan proses pernikahanmu.

“Aturan tradisional hampir tidak lagi relevan untuk pasangan modern saat ini, jadi libatkan orang-orang yang penting bagimu,” jelas Ghassabeh.

Melibatkan mertua dalam perencanaan pernikahan tidak selalu mudah, tetapi bisa dilakukan dengan strategi yang tepat. Kuncinya ada pada komunikasi yang terbuka, batasan yang jelas, dan empati terhadap keinginan semua pihak. Dengan cara ini, kamu bisa membangun hubungan keluarga yang sehat bahkan sebelum hari pernikahan tiba.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team