Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membangun komunikasi
ilustrasi membangun komunikasi (pexels.com/Jack Sparrow)

Intinya sih...

  • Tunjukkan sikap untuk menangani masalah dan ingin menyelesaikan konflik tanpa perlu mempermasalahkan siapa yang salah

  • Dengarkan apa yang pasangan katakan, jangan sekali-kali bersikap defensif agar dia merasa nyaman untuk bersikap terbuka atas apa yang dia rasakan

  • Berikan pasanganmu ruang dan waktu untuk memproses emosinya, serta berikan ruang untuk introspeksi jika diperlukan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pertengkaran tentu merupakan hal yang tidak diinginkan dan berharap bisa dihindari, terutama dengan pasangan. Namun, pada kenyataannya dalam sebuah hubungan, pertengkaran sering sekali terjadi, baik itu karena masalah beda pendapat atau kecurigaan terhadap pasangan. Tapi seberapa hebat pertengkaran yang terjadi, kamu tetap harus berbaikan lagi dengan pasangan agar hubungan bisa berlanjut seperti biasanya. Tentu, ini bukanlah hal yang mudah, karena pasca pertengkaran biasanya pasangan akan enggan untuk diajak komunikasi lantaran amarah yang masih tersimpan.

Banyak yang percaya bahwa bagian terbaik dari berdebat dengan pasangan adalah berbaikan sesudahnya. Hal itu memang benar karena memang tidak mudah untuk kembali berbaikan dengan pasangan. Kamu harus pandai mengambil hatinya lagi agar pasangan bersedia untuk menjalin komunikasi yang harmonis seperti biasa. Kamu dan pasangan dituntut untuk menghilangkan ego masing-masing demi menjaga hubungan. Berikut ini empat cara untuk membangun komunikasi dengan pasangan pasca bertengkar yang bisa coba kamu terapkan.

1. Tanpa perlu mempermasalahkan siapa yang salah, ambil langkah pertama untuk berbaikan

ilustrasi komunikasi pasangan (pexels.com/Alina Kurson)

Terlepas dari siapa yang salah, kamu harus menunjukkan sikap untuk menangani masalah dan ingin menyelesaikan konflik. Jika kamu merasa bahwa kamulah yang bersalah, maka sebaiknya minta maaf dengan tulus atas tindakan yang telah kamu lakukan.

Namun jika kamu yakin kesalahan ada pada pasangan, kamu tidak perlu meminta maaf, tapi katakan padanya bahwa kamu mencintainya dan ingin berusaha untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Dengan demikian, hubungan kamu dan pasangan akan membaik dengan perlahan. Pasangan pun pasti akan menghargai sikapmu yang mau berbesar hati untuk melangkah lebih dulu.

2. Dengarkan apa yang pasangan katakan, jangan sekali-kali bersikap defensif

ilustrasi mendengarkan (pexels.com/Alex Green)

Pasangan mungkin masih menyimpan rasa marah dan kesal, maka biarkanlah dia mengeluarkan semua rasa frustrasi di dadanya. Meskipun mungkin kamu yang benar, kamu harus menghindari untuk mengemukakan pendapat apalagi bersikap defensif.

Pasalnya, hal tersebut cenderung akan kembali menyalakan pertengkaran, serta memberinya kesan bahwa kamu tidak tertarik pada apa yang dia katakan. Maka, dengarkan apapun yang dikatakan oleh pasangan agar dia merasa nyaman untuk bersikap terbuka atas apa yang dia rasakan.

3. Jika dia membutuhkan, berikan pasanganmu ruang dan waktu untuk memproses emosinya

ilustrasi pasangan menenangkan diri (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Jika pasangamu masih marah tentang perdebatan atau pertengkaran yang terjadi di antara kalian, satu-satunya pilihan adalah memberi dia waktu untuk menenangkan diri. Perempuan biasanya cenderung memiliki emosi yang lebih kuat, ada rasa yang bergejolak dan sulit dihilangkan ketika menghadapi konflik sehingga membutuhkan waktu untuk sendiri lebih lama. Ketika emosi itu sudah reda, maka pasangan akan mencari kamu karena rasa cinta dan rasa memiliki yang kuat.

4. Ada baiknya sejenak menjauh beberapa saat dari pasangan agar ada ruang untuk introspeksi

ilustrasi sejenak menjauh dari pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Jika dia mengatakan tidak ingin berbicara dengan kamu atau tidak menerima permintaan maafmu, kamu tidak boleh memaksanya untuk memaafkan kesalahan kamu. Memaksa pasangan untuk melakukan percakapan sementara dia tidak siap hanya akan membuat kalian berdua semakin terisolasi.

Sebaiknya, biarkan pasangan untuk beberapa saat untuk sendiri dan tenang. Kamu juga harus menunjukkan sikap bahwa kamu bersedia menunggu selama waktu yang dia butuhkan dan memintanya untuk menghubungimu kembali ketika emosinya sudah mereda. Setelah pasangan berpikir tentang hal-hal yang menjadi pertengkaran atau perdebatan secara logis, dia akan mendekati kamu lagi. Kalian berdua pun bisa kembali berbicara tentang masalah kalian dengan tenang dan solusi pun akan mudah didapatkan.

Komunikasi ibarat nyawa dalam sebuah hubungan. Untuk itu, sangat penting untuk menjaga komunikasi dengan pasangan. Perdebatan merupakan hal yang tidak bisa dihindari, baik karena ego maupun berbagai perbedaan yang kalian miliki. Namun, sebesar apapun pertengkaran yang terjadi, bangunlah kembali komunikasi yang baik agar hubungan bisa tetap langgeng terjaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team