Catat 5 Hal Ini Kalau Kamu Ingin Komunikasi Lagi dengan Mantan

Menjalin hubungan dengan mantan pacar sah-sah saja untuk kamu lakukan. Pasalnya, mantan adalah orang yang pernah menghargai, menyayangi atau bahkan membantumu di kala kamu sedang dilanda kesusahan. Apa salahnya jika menjadikan mantan pacar sebagai teman.

Hubungan yang semula menjadi benci lantaran putus pun bisa berubah jadi hubungan yang saling menghormati dan menghargai antar sesama teman. Tali silaturahmi pun akan terjalin dengan baik. Bahkan kamu bisa menolong atau memberi bantuan satu sama lain jika sedang dilanda kesusahan.

Meski berkomunikasi dengan mantan itu boleh-boleh saja, kamu tetap harus tahu batasan-batasannya. Berkomunikasi boleh saja, namun jangan sering mengirim teks yang berisi kalimat-kalimat manis, rayuan, atau membahas tentang masa lalu. Mungkin mantan kamu masih belum bisa move on dengan perasaannya dan justru tidak mau lagi berkomunikasi denganmu.

Sebaiknya, bicarakan hal-hal yang sekira umum saja. Sekadar menanyakan kabar atau membahas topik yang kira-kira lazim dibicarakan oleh kebanyakan orang atau selayaknya teman.

Jika mantanmu kurang merespon niat baikmu, kamu pun janganlah memaksanya. Hal itu malah bisa membuat mantan semakin merasa risih denganmu. Biarkanlah  sakit hati atau perasaan tersakiti yang mungkin dirasakan olehnya menghilang terlebih dahulu.

Jika kamu sudah punya pasangan, sebaiknya kurangi komunikasi dengan mantan. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan pasanganmu yang baru. Mungkin kamu malah bisa memperkenalkan mantanmu dan pacarmu agar tumbuh rasa saling percaya antara kamu dan pasanganmu yang baru. Janganlah sering-sering membahas mantan di depan pacar, karena kamu bisa dikira masih menaruh perasaan atau kepada mantan.

Jika ada konflik yang parah dan berbahaya seperti terjadinya tindak kekerasan seperti kekerasan fisik, sebaiknya kamu menghindar dan tidak usah lagi menjalin komunikasi dengan mantan. Hal ini penting untuk menghindari kemungkinan mantanmu melancarkan usaha-usaha untuk mendekatimu lagi. Misalnya dengan meminta maaf lalu berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya dan mengajakmu balikan.

Jangan mudah tergoda atau percaya begitu saja. Hal-hal atau perbuatan yang menyangkut tindakan kekerasan seperti itu bisa dengan mudah terjadi kembali karena sudah pasti ada yang salah dalam diri mantanmu dan selayaknya dia mendapatkan konseling.

Jika mantan suka seenaknya mengata-ngatai kamu dengan perkataan kotor atau ucapan yang menyakitkan, sebaiknya kamu pun tidak usah berkomunikasi dengannya lagi. Sama halnya seperti mantan yang melakukan kekerasan fisik, mantan yang melakukan kekerasan verbal pun baiknya dihindari agar semakin kecil kemungkinan untuk balikan dengannya.

Tentu saja, hal ini semata-mata demi menjaga dirimu sendiri dari jeratan mantan yang suka menyakiti. Pasalnya, pasangan yang suka melakukan kekerasan verbal akan membuat kamu kehilangan kepercayaan diri, sedih, bahkan hingga kehidupanmu berantakan.

Nah gimana? Setelah membaca artikel ini, apakah kamu masih ingin berkomunikasi dengan mantan atau justru lebih memilih untuk menghindar? Pada akhirnya, keputusan tetap ada di tanganmu sendiri. Maka, bijak-bijaklah dalam membuat keputusan, ya!