Saat kita mulai tertarik menyukai seseorang, biasanya dimulai dengan munculnya chemistry dan adanya daya tarik fisik. Hasrat yang murni sering didasarkan pada ketertarikan fisik dan bayangan fantasi kita yang menginginkan hal itu.
Namun, ketika kita mengenal mereka, kita biasanya melihat bayangan yang sebenarnya dari orang itu, baik sikap atau sifatnya. Bila itu terjadi, kita mungkin masih merasakan nafsu untuk mereka, tapi tidak selalu untuk cinta. Tentu saja, jatuh cinta tidak menyingkirkan nafsu dan nafsu bisa menyebabkan cinta. Tapi nafsu saja bukanlah landasan yang kokoh untuk hubungan jangka panjang.
Hubungan yang didirikan dan berdasarkan nafsu mungkin terus berlanjut untuk waktu yang lama, namun jarang memenuhi kebutuhan kita akan hubungan cinta yang dalam dan intim. Terkadang, kita bertanya pada diri kita sendiri dalam sebuah hubungan. Apakah ini cinta atau nafsu? Tanyakan lima pertanyaan ini, mungkin kamu akan mendapatkan jawaban yang kamu cari.