Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)

Meskipun pernikahan tak bisa lepas dari masa sulit, tapi masalah yang terus mendera, tanpa disertai penyelesaian, bisa bikin frustrasi. Efeknya, kesehatan mentalmu jadi terganggu. Padahal sejatinya, pernikahan yang sehat harusnya bisa membuat dirimu makin bahagia dan jadi pribadi yang semakin bertumbuh.

Lalu bagaimana cara mengecek apakah kamu sudah terjebak dalam pernikahan sumber frustrasi atau tidak? Yuk, kenali tanda-tanda berikut ini!

1. Pasangan yang terlalu mengontrol

ilustrasi terjebak masa lalu (unsplash.com/Ryoji Iwata)

Sangat lumrah jika terjadi perbedaan antara kamu dan pasangan. Yang jadi masalah, kalau pasangan menuntut untuk melakukan semua hal sesuai dengan kemauan dan apa yang ia anggap benar. Ini, yang bisa membuat hubungan jadi tegang.

Pasangan yang terlalu mengontrol, tanpa sadar akan mengikis rasa percaya dirimu secara pelan-pelan. Kamu jadi mempertanyakan cara pandang serta nilai dirimu sendiri. Padahal, pernikahan yang sehat harusnya bisa saling menyeimbangkan, bukan hanya didominasi oleh satu pihak saja.

2. Pasangan selalu memberi kritikan yang tak membangun

ilustrasi pisah (pexels.com/cottonbro)

Memang, pasangan yang baik gak akan membiarkan kamu terus-menerus berkubang dalam kesalahan. Ia akan berusaha menegur dan menasihati, supaya kamu bisa mengambil keputusan yang lebih baik dan tak lagi melakukan kesalahan yang sama.

Tapi yang mesti digarisbawahi, pasangan yang baik tak mengkritik sembarangan. Ia akan berusaha menyampaikannya tanpa membuat kamu tersinggung. Bukan malah mengejek atau menghakimi, yang malah menjatuhkan harga diri. Itu bukanlah kritikan yang membangun!

3. Setiap kali beradu argumen, pasanganmu yang harus selalu menang

ilustrasi pasangan (unsplash.com/JD Mason)

Bagaimana bisa tenang dalam berumah tangga, jika setiap kali ada selisih paham, selalu pasanganmu yang harus menang. Padahal yang terjadi, justru sumber masalah ditimbulkan olehnya.

Sikap pasangan yang seperti ini, bisa memicu dirimu melakukan hal-hal keliru sebagai pelampiasan frustrasi. Mendiamkan dan masa bodo dengan pasangan sehingga tak peduli lagi dengan apa pun yang dilakukannya. Yang paling ekstrem adalah ia membuatmu jadi tergoda untuk selingkuh sebagai pembuktian bahwa kamu pun mempunyai kuasa.

4. Dia membuatmu merasa bersalah setiap kali beraktivitas tanpa bersamanya

ilustrasi teman selfie (pexels.com/Tim Douglas)

Ciri lain kalau kamu sudah terjebak dalam pernikahan yang tak sehat dan bikin frustrasi, adalah setiap kali kamu melakukan aktivitas sosial tanpa bersamanya, misalnya jalan-jalan bersama teman, dia membuatmu jadi merasa bersalah.

Hal itu disebabkan saat kamu keluar untuk sekadar me time, pasanganmu menyangkut-pautkan hal tersebut dengan tanggung jawab sebagai orangtua atau pasangan. Seolah-olah kamu telah menelantarkan mereka.

5. Kurangnya perhatian dari pasangan

ilustrasi pasangan (unsplash.com/angga aditya)

Ada sebagian orang yang karakternya memang cuek. Tapi, kelewat cuek, bisa jadi tanda kalau pasanganmu tak menjadikan pernikahan sebagai prioritas.

Tiap hari selalu lembur, kalau pun pulang, langsung tidur karena lelah. Tiap akhir pekan, sering dipakai untuk urusan kerja. Sekalinya ada waktu luang, malah digunakan untuk pergi bersama teman-temannya. Ketika kamu berterus terang tentang sikapnya yang minim perhatian, dibilangnya kamu lebay.

Ada banyak kerugian ketika kamu berada dalam pernikahan yang tak sehat dan jadi sumber stres dan frustrasi. Gak hanya berpengaruh pada kesehatan mental, yakni menurunkan rasa percaya diri, atau merasa tak layak dicintai. Hal itu akan berpengaruh pula pada kesehatan fisik. Kamu jadi sering sakit akibat kondisi imun lemah sebagai dampak tubuh yang selalu berada dalam kondisi tegang.

Nah, dari berbagai tanda yang sudah diuraikan tadi, apakah kamu berada dalam pernikahan yang membuat frustrasi? Semoga tidak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team