Salah satu masukan penting mengenai asmara yang pernah aku dapat adalah: bedakan antara boys (anak cowok) dan men (pria). Mengapa harus dibedakan? Baik boys maupun men sama-sama berjenis kelamin laki-laki di mana mereka punya lebih banyak kualitas maskulin dibandingkan girls atau women yang didominasi femininitas (sikap kewanitaan).
Perbedaan keduanya bukan hanya terletak pada usia, tapi juga seperti apa karakter, sikap, serta pola pikirnya. Boys cenderung masih kekanak-kanakan dan memikirkan diri sendiri. Sedangkan men adalah pria yang secara karakter lebih dewasa dan tahu prioritas. Tentu kita tak mau menghabiskan waktu dengan laki-laki yang lebih memilih main FIFA karena malas bekerja.
Kemudian ada istilah gentlemen. Ini biasanya disematkan pada pria yang punya kualitas terbaik diantara pria-pria lainnya. Misalnya begini:
Ada dua orang laki-laki berusia 27 tahun. Secara usia, keduanya sama-sama pria. Namun, yang satu tak hanya punya sifat yang secara umum baik, tapi dia punya kualitas ekstra di mana karakter dan pola pikirnya punya dampak positif terhadap pasangan maupun lingkungan sekitar. Secara alami, seorang pria baru akan disebut gentleman setelah bisa menyentuh perasaan orang lain (pasangan, sahabat, keluarga, dan sebagainya) secara personal. Jadi, ia tak hanya hadir, tapi keberadaannya juga punya makna lebih bagi orang lain.
Meski demikian, setiap perempuan punya definisi berbeda yang lebih spesifik mengenai seorang gentleman. Oleh karena itu, 10 perempuan dari beragam profesi ini memberikan penilaian mereka pribadi tentang seperti apa pria yang layak disebut sebagai seorang gentleman.