Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menjalani proses move on yang lambat (pexels.com/Vladimir Fukalov)
ilustrasi menjalani proses move on yang lambat (pexels.com/Vladimir Fukalov)

Mengalami perpisahan hubungan asmara dengan kekasih yang sekarang menjadi mantan? Sudah gak ingin kembali, tapi masih saja sulit melupakan bayang-bayangnya. Makanya, move on dengan cara yang benar, supaya kamu bisa kembali menjalani hari dengan hati yang gembira tanpa terbebani kenangan lama.

Disadari atau gak, jika kamu berupaya move on dengan pola yang keliru, justru membuatmu kembali ke masa lalu. Tentu saja, semakin lama proses bangkit dari keterpurukannya. Kenapa bisa selambat itu proses move on dari mantan? Karena kamu masih melakukan lima faktor berikut ini. Coba renungkan satu per satu!

1.Hanya diam dan meratapi

ilustrasi orang meratapi masa lalu yang kelam (pexels.com/Trần Long)

Berpisah dari orang tersayang yang selama ini menemanimu, memang menjadi kenyataan yang menyakitkan. Namun, keputusan mengakhiri hubungan juga sudah kalian sepakati, kan? Maka, terima dan bangkitlah. Lakukan sesuatu yang bisa menyembuhkan sakit hatimu.

Jika selama ini kamu hanya diam dan meratapi sepanjang hari, tanpa ada tindakan yang berarti, pantas saja lambat sekali move on yang dijalani. Apabila sudah berhari-hari menyendiri, mengisi hari dengan melamun, jangan lagi diam, bergeraklah lakukan perubahan rutinitas.

2.Gak berhenti mengingat kenangan masa lalu

ilustrasi orang sedang mengingat masa lalu (pexels.com/Engin Akyurt)

Bagaimana bisa bangkit dan merelakannya, jika kegiatanmu saja masih selalu terhubung ke masa lalu? Sudahlah, fokus pada upayamu untuk bangkit. Berhentilah mengingat-ingat semua kenangan dengannya. Ini hanya akan memperlambat proses move on, tegaskan diri untuk menghentikan kebiasaan buruk ini.

Jalani harimu dengan sebaik mungkin, berkegiatanlah pada masa sekarang secara fokus, alihkan pikiran ketika kembali teringat kenangan bersama mantan.

3.Belum bisa menerima kenyataan

ilustrasi seseorang yang belum bisa menerima kenyataan (pexels.com/Liza Summer)

Kenyataan adalah peristiwa yang benar-benar ada dan terbukti secara jelas. Ya, nyatanya kamu dan dia sudah gak lagi ada hubungan asmara. Maka, mau sampai kapan menolak kenyataannya? Semakin disangkal, semakin gak masuk akal, akibatnya semakin sulit kamu mengikhlaskannya.

Inilah penyebabnya sampai sekarang kamu masih saja terbelenggu oleh masa lalu menyakitkan itu. Terima dengan lapang dada, supaya dimudahkan proses bangkitnya.

4.Masih menyimpan rasa penasaran akan kehidupan mantan sekarang

ilustrasi membuka media sosial (pexels.com/Dương Nhân)

Semakin kamu mencari tahu tentang kehidupannya saat ini, semakin sakit hatimu nanti. Terlebih lagi, jika ternyata mantanmu sudah punya gandengan baru yang lebih dari kamu.

Dobel pasti sakitnya, sudah gagal move on, dan sekarang harus menerima kenyataan lagi bahwa mantan sudah berpasangan. Makanya, gak usah kepo terhadap mantan jika memang belum benar-benar move on. Risiko patah hatinya tinggi sekali.

5.Malas bergaul

ilustrasi merasa malas untuk bergaul (pexels.com/Andres Ayrton)

Ingin cepat move on dari mantan? Rajinlah bergaul dengan banyak orang baru yang keren-keren juga pastinya. Jika kamu malas membangun pergaulan, pasti akan semakin kesepian. Di dalam kesepian, biasanya kamu terlarut dalam kenangan masa lalu. Terus-menerus begitu, kapan kamu bisa maju dan punya gandengan baru? Bergaullah, jangan takut berkenalan dengan orang baru.

Ciptakan keseruan pada harimu dengan bertemu dan membangun percakapan bersama teman-teman. Pikiran gak lagi melayang ke mantan, karena yang ada di hadapanmu sekarang adalah suatu kondisi yang menyenangkan hati dengan diisi banyak pribadi berkualitas. Semakin banyak pengalaman bergaul, semakin cepat mengikhlaskan hubungan yang kandas.

Setelah mengalami putus cinta, pasti banyak orang ingin segera move on dari mantannya, termasuk kamu, kan? Maka, lakukanlah sesuatu yang bisa mempercepat prosesnya. Jika yang kamu lakukan adalah kebalikannya, jelas saja prosesnya terasa lambat, bahkan hingga berbulan-bulan.

Padahal, jika dilakukan dengan pola sehat dan masuk akal, move on bisa cepat, gak sampai sebulan. Coba renungkan, apakah kamu masih melakukan kelima faktor tadi sampai saat ini? Segera ambil tindakan mengubah langkahnya untuk mempercepat prosesnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team